Kecanduan Belanja Online? 9 Tips Ini Bisa Bantu Kamu Mengatasinya!

Langkah awal yang harus kamu lakukan dan sangat efektif yakni meng-unfollow atau tidak mengikuti akun-akun toko online yang ada di media sosial kamu. Hal ini akan menghindari terjadinya 'window shopping' atau kegiatan melihat-lihat barang yang dijual di toko online.

Kegiatan ini menjadi salah satu pencetus kamu sering berbelanja di luar kebutuhan karena membuat kamu 'lapar mata' saat kamu melihat-lihat barang tersebut padahal kamu tidak membutuhkannya.

Apabila harus meng-unfollow semua akun toko online terlalu berat, kamu bisa coba alternatif lain dengan memisahkan akun pribadi dan khusus untuk berbelanja. Akun pribadi adalah akun untuk berinteraksi dengan teman-teman, keluarga dan kerabat kamu, sedangan akun khusus berbelanja untuk mengikuti akun-akun toko online.

Cara ini tentunya akan mengurangi intensitas kamu berbelanja karena kamu akan lebih sering membuka akun pribadi kamu tanpa terganggu unggahan foto dari toko online, dan kamu baru akan menggunakan akun khusus belanja ketika kamu membutuhkan sesuatu.

Coba kamu cek kembali riwayat transaksi belanja online yang pernah kamu lakukan, kemudian kamu catat semuanya. Kamu bisa lihat seberapa besar pengeluaran yang sudah kamu habiskan hanya untuk berbelanja online.

Hal ini dapat menjadi peringatan bagi diri sendiri untuk lebih membatasi, karena sebagian besar orang yang sudah kecanduan tidak akan sadar dengan besarnya pengeluaran yang dihabiskan hanya untuk berbelanja online.

Kalau kamu termasuk orang yang kecanduan berat berbelanja online dan sulit melepaskannya, kamu bisa buat target maksimal sendiri secara berkala. Misal untuk di awal kamu buat target maksimal seminggu satu kali belanja online, kemudian sebulan berikutnya dua minggu sekali, lalu sebulan sekali, dan seterusnya. Dengan membuat target ini dapat melatih kemampuan untuk membatasi diri kamu akan ketagihan belanja online.

Prinsip '3-Day Wait Rule' dalam berbelanja online yaitu dengan menunggu selama tiga hari setelah kamu melihat suatu barang di toko online. Apabila setelah tiga hari kamu masih memikirkannya, berarti kamu benar-benar ingin dan membutuhkan barang itu, namun kalau tidak, kamu tidak perlu membelinya.

Sebagian besar orang yang kecanduan hanya sering 'lapar mata' sesaat padahal ia tidak benar-benar menginginkan atau membutuhkannya. Prinsip ini sangat efektif karena waktu yang dapat menghapus rasa keinginan sesaat itu.

Banyak situs atau akun toko online yang menawarkan kamu untuk berlangganan newsletter di mana e-mail kamu akan rutin dikirimkan pemberitahuan apabila sedang ada promo atau barang baru di toko online tersebut. Hal ini tentunya dapat menguntungkan karena kamu tidak akan ketinggalan informasi akan promo atau barang baru, namun hal ini menjadi salah satu pencetus kamu lebih sering belanja di luar kebutuhan kamu.

Pada dasarnya penggunaan handphone tentunya lebih mudah dan praktis apabila dibandingkan laptop atau komputer. Kamu cenderung menggunakan handphone di mana saja dan kapan saja.

Apabila kamu termasuk orang yang sering berbelanja online, coba untuk hilangkan kebiasaan berbelanja melalui handphone dan beralih ke laptop atau komputer. Hal ini dapat mengurangi intensitas kamu untuk berinteraksi dengan toko online karena penggunaan laptop atau komputer yang tidak intens seperti penggunaan handphone.

Prinsip ini yang harus ditekankan pada para pecandu belanja online. Tekankan kalau tidak semua barang yang kamu beli melalui online bisa sesuai dengan ekspetasi kamu. Bisa saja ukuran, warna, kualitas dan fungsi tidak sesuai keinginan karena kamu hanya melihat melalui foto.

Tentunya akan lebih memuaskan apabila kamu bisa berbelanja langsung karena kamu bisa melihat, menyentuh, dan mencoba langsung barang yang kamu inginkan. Dengan memegang prinsip ini tentunya dapat mengurangi kecenderungan kamu untuk terus-terusan berbelanja online.

Sebagian besar orang melakukan 'window shopping' di saat waktu senggang atau tidak memiliki kegiatan lain untuk dilakukan. Maka dari itu, coba kamu sibukan diri dengan kegiatan baru seperti membaca buku, menonton, belajar masak, atau hal lain yang bermanfaat selain sekedar melihat-lihat toko online yang mendorong kamu untuk berbelanja hal-hal tidak penting.

Memang tidak ada salahnya untuk berbelanja online, guys. Berbelanja online justru sangat membantu karena mudah dan praktis. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik, kan?