Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trader Ritel Makin Banyak, Finex Wanti-wanti Masalah Edukasi

Ilustrasi investor
Ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Peningkatan literasi menjadi faktor utama kemampuan trader bertahan
  • Regulasi makin ketat sehingga tuntutan literasi ikut meningkat
  • Edukasi masuk prioritas operasional perusahaan Finex sejak 2012
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Partisipasi ritel di pasar trading Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Akses trading yang semakin mudah lewat smartphone, platform MT5, dan pilihan akun mikro dinilai mendorong bertambahnya pelaku baru.

Pada 2024, nilai transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) tercatat Rp33,214 triliun, atau naik sekitar 29 persen dibanding tahun sebelumnya.

Di tengah kenaikan tersebut, Finex menilai pertumbuhan jumlah trader perlu diimbangi peningkatan literasi. Penilaian itu disampaikan dalam laporan perjalanan 13 tahun perusahaan yang memetakan perubahan pasar sejak 2012.

Dalam laporan bertajuk “13 Years of Finex: How the Trading Market in Indonesia Has Evolved”, Finex mencatat industri yang sebelumnya kecil dan terpisah kini berkembang menjadi ekosistem digital dengan aktivitas ritel yang lebih dominan.

1. Peningkatan literasi dinilai jadi faktor utama kemampuan trader bertahan

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Finex menyampaikan meningkatnya jumlah trader tidak selalu dibarengi peningkatan kualitas. Perusahaan menilai pemahaman risiko, kemampuan mengelola keputusan, serta kedisiplinan dalam bertransaksi menjadi faktor yang menentukan keberlanjutan aktivitas trading.

Selama 13 tahun terakhir, edukasi dicatat tidak lagi dipandang sebagai kegiatan tambahan. Berbagai webinar, analisis pasar, dan materi pembelajaran yang disediakan secara konsisten dinilai membantu pelaku pasar memahami konsep dasar seperti money management. Finex menilai perubahan tersebut ikut memengaruhi aktivitas pasar yang lebih teratur.

“Jumlah trader boleh bertambah, tetapi kualitasnya ditentukan oleh edukasi,” ujar Financial Analyst Finex Brahmantya Himawan.

2. Regulasi makin ketat sehingga tuntutan literasi ikut meningkat

Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam laporannya, Finex juga menyoroti perkembangan regulasi membuat kebutuhan edukasi semakin besar. Penerapan segregated accounts, kewajiban pelaporan yang lebih ketat, serta perluasan pengawasan derivatif dan aset digital ke OJK dan Bank Indonesia disebut menandai tata kelola industri bergerak lebih tegas.

Finex menilai peningkatan literasi menjadi bagian dari konsolidasi pasar yang lebih terstruktur. Perusahaan menekankan pialang dan regulator memegang peran penting dalam memastikan pelaku pasar memahami aturan serta risiko yang ada.

“Edukasi kini berada di tengah-tengah upaya membangun pasar yang sehat. Semakin tinggi literasi, semakin matang ekosistem trading kita. Pialang dan regulator sama-sama punya tanggung jawab di sini,” tambah Brahmantya.

3. Finex sebut edukasi masuk prioritas operasional perusahaan

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Finex menyatakan edukasi menjadi salah satu fokus operasional sejak perusahaan berdiri pada 2012. Dalam laporan tersebut, Finex mencatat telah memperoleh rating A+++ pada 2025 dan mencatat volume transaksi tertinggi selama tiga bulan berturut-turut.

Laporan itu juga mencatat perubahan pasar dalam 13 tahun terakhir tidak hanya terlihat pada perkembangan teknologi dan nilai transaksi, tetapi juga pada pergeseran perilaku pelaku pasar. Aktivitas trading yang sebelumnya cenderung eksklusif dan spekulatif dinilai berkembang menjadi praktik yang lebih terstruktur dan berbasis pengetahuan.

Finex merupakan pialang berjangka yang beroperasi di bawah pengawasan Bappebti dan OJK dengan layanan perdagangan mata uang, komoditas, indeks, dan saham CFD.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in Business

See More

Dana Rp25 Triliun Ludes, Bos BTN Minta Tambah ke Menkeu Purbaya

18 Nov 2025, 17:05 WIBBusiness