Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) catat peningkatan volume transaksi keuangan digital tembus 15 persen selama periode puncak Ramadan dan Idul Fitri 2025 (Dok/Istimewa).
PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) catat peningkatan volume transaksi keuangan digital tembus 15 persen selama periode puncak Ramadan dan Idul Fitri 2025 (Dok/Istimewa).

Intinya sih...

  • Volume transaksi keuangan digital naik lebih dari 15 persen pada Ramadan-Idul Fitri tahun ini.
  • Kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai tetap tinggi, terutama di momen-momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri.
  • Jalin menerapkan mekanisme pengawasan ketat terhadap pola transaksi untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi bagi seluruh pengguna jaringan Link.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), penyedia infrastruktur sistem pembayaran nasional yang merupakan bagian dari Holding BUMN Danareksa, mencatat peningkatan volume transaksi keuangan digital pada Ramadan-Idul Fitri. Volume transaksi melalui berbagai kanal pembayaran digital seperti debit, mobile banking, dan agen Laku Pandai, naik rata-rata lebih dari 15 persen dibandingkan periode Ramadan-Idul Fitri tahun sebelumnya.

Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji, mengatakan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan tren digitalisasi yang semakin kuat, sejalan dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat serta perubahan perilaku konsumen yang semakin memilih kanal digital dalam bertransaksi.

"Namun, lonjakan transaksi yang juga terjadi pada kanal Virtual ATM menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai masih tetap tinggi, khususnya di momen-momen penting seperti Ramadan dan Idulfitri," tegas Ario Tejo dalam keterangan tertulis, Selasa (15/4/2025).

1. Jalin terapkan mekanisme pengawasan ketat terhadap pola transaksi

PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) catat peningkatan volume transaksi keuangan digital tembus 15 persen selama periode puncak Ramadan dan Idul Fitri 2025 (Dok/Istimewa).

Menurutnya, dalam menghadapi tingginya volume transaksi tersebut, Jalin menerapkan mekanisme pengawasan ketat terhadap pola transaksi, termasuk penerapan sistem notifikasi dan eskalasi kepada seluruh member apabila terdeteksi potensi anomali, baik yang berbasis aturan (rule-based) maupun pola perilaku (behavior-based).

“Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko untuk memastikan kelancaran dan keamanan transaksi bagi seluruh pengguna jaringan Link,” kata Ario.

2. Sinergi kuat jaga stabilitas layanan selama periode transaksi tinggi

Ilustrasi mobile banking. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ario juga menyampaikan apresiasi atas sinergi kuat yang terjalin dengan seluruh mitra strategis.

“Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja sama erat antara Jalin dengan lebih dari 85 member jaringan Link, mitra strategis, serta dukungan penuh dari regulator. Sinergi ini menjadi fondasi utama dalam menjaga stabilitas layanan selama periode transaksi tinggi,” ujar Ario.

3. Jalin perkuat fondasi operasional dan perluas kolaborasi strategi dengan pelaku industri

Ilustrasi pelayanan publik. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ario menambahkan, seluruh layanan Jalin, termasuk infrastruktur switching dan kanal transaksi digital, beroperasi secara normal dan aman di tengah lonjakan volume transaksi yang signifikan.

“Melalui peningkatan kapasitas infrastruktur, penguatan sistem monitoring transaksi secara real-time 24/7, serta pengelolaan risiko operasional yang proaktif, Jalin berhasil mencatatkan tingkat layanan (Service Level Agreement/SLA) rata-rata di atas 99,9 persen pada berbagai kanal, terutama layanan unggulan seperti virtual ATM,” ungkap Ario.

Sebagai wujud komitmen jangka panjang, Jalin juga terus memperkuat fondasi operasional serta memperluas kolaborasi strategis dengan pelaku industri untuk membangun ekosistem pembayaran digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.

Komitmen tersebut ditunjukkan melalui penerapan berbagai standar internasional dalam pengelolaan layanan dan keamanan informasi, seperti ISO 9001, ISO 27001, ISO 27701, ISO 37001, PCI DSS, serta PCI PIN.

Di samping itu, Jalin juga terus memperkuat tata kelola perusahaan melalui asesmen Risk Maturity Index, Good Corporate Governance (GCG), Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), hingga keterlibatan sebagai bagian dari Tim Tanggap Insiden Siber di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Ario menuturkan, seluruh upaya ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Jalin dalam menjaga kepercayaan anggota, regulator, dan masyarakat, sekaligus memperkuat ketahanan operasional di tengah pesatnya perkembangan industri pembayaran digital.

“Dengan fondasi yang kokoh dan kolaborasi lintas sektor, Jalin akan terus hadir sebagai mitra tepercaya dalam mendukung transaksi keuangan yang aman, inklusif, serta memberikan dampak positif bagi ekosistem keuangan digital Indonesia,” ungkap Ario.

Editorial Team