Garap Energi Terbarukan, Pertamina Gandeng Perusahaan UEA Masdar

Untuk kembangkan pembangkit surya dan angin

Intinya Sih...

  • Pertamina NRE dan Masdar menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan PLTS dan PLTB di Indonesia dan negara lainnya.
  • Kerja sama tersebut juga meliputi studi kelayakan pengembangan PLTS, PLTB, dan kemungkinan power to hydrogen.
  • Komitmen Pertamina dalam sustainability energi di masa depan sejalan dengan peran PNRE dalam energi transisi.

Jakarta, IDN Times - Pertamina NRE dan Masdar menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan angin (PLTB) di Indonesia dan negara lainnya.

Penandatanganan kerja sama dilakukan CEO Pertamina NRE, John Anis dan Direktur Pengembangan dan Investasi Masdar, Abdulla Zayed, disaksikan sejumlah pejabat tinggi termasuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menekankan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan antara Pertamina dan mitra-mitra di bawahnya.

“Dengan kerja sama ini, Pertamina NRE sebagai ujung tombak pengembangan energi baru terbarukan di Pertamina bisa membuka banyak peluang untuk semakin ekspansif dan go global,” kata Nicke dalam keterangannya, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga: Pertamina Pasok 100 Ribu Kiloliter Avtur buat Penerbangan Haji 2024

1. Pertamina mau perluas akses global lewat kerja sama dengan Masdar

Garap Energi Terbarukan, Pertamina Gandeng Perusahaan UEA MasdarPertamina NRE dan Masdar menandatangani nota kesepahaman untuk mengembangkan PLTS PLTB. (dok. Pertamina)

CEO Pertamina NRE, John Anis menyatakan dalam kesempatan yang sama, mereka akan memperluas kerja sama antarkedua belah pihak berdasarkan hubungan baik yang telah terjalin sebelumnya.

“Kami memiliki kesamaan kompetensi, bisa saling melengkapi dan diharapkan membuka akses yang lebih luas lagi di skala global,” ujarnya.

Sementara itu, CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi menegaskan komitmen Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk kemajuan sektor energi terbarukan di Indonesia, sejalan dengan Konsensus PEA dalam COP 28. Masdar berkomitmen untuk membangun kemitraan dengan Pertamina NRE dalam pengembangan solusi transformatif untuk akses energi bersih.

“Upaya bersama yang dilakukan Masdar dan Pertamina NRE akan menjadi katalisator investasi di hidrogen hijau, tenaga surya, dan tenaga angin, serta memposisikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam transisi energi global,” ujarnya.

Baca Juga: Pertamina Jamin Ketersediaan Avtur Penerbangan Haji dari Makassar

2. Rincian kerja sama antara Pertamina dan Masdar

Garap Energi Terbarukan, Pertamina Gandeng Perusahaan UEA MasdarPertamina NRE Siap Pasok Energi Bersih Selama Ramadan & Idulfitri (Dok Pertamina Energia Weekly)

Pertamina NRE dan Masdar telah menandatangani nota kesepahaman yang meliputi studi kelayakan pengembangan PLTS, PLTB, dan kemungkinan power to hydrogen. Nota tersebut tidak hanya mencakup potensi di Indonesia, tetapi juga di negara lain dengan masa berlaku selama satu tahun.

Selain itu, kerja sama tersebut juga menandai hubungan baik antara Pertamina NRE dan Masdar. Masdar telah berinvestasi di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), anak usaha Pertamina NRE.

Tujuan kerja sama tersebut sejalan dengan visi Indonesia dan PEA untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan energi terbarukan. Kerja sama tersebut diharapkan menjadi dukungan bagi pemerintah dalam mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.

Baca Juga: Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp665,9 Miliar pada Kuartal-I 2024

3. Pertamina menyatakan komitmen mencapai penurunan emisi

Garap Energi Terbarukan, Pertamina Gandeng Perusahaan UEA MasdarKantor Pusat Pertamina di Gambir, Jakarta Pusat. (dok. Pertamina)

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan, pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih oleh PNRE merupakan bagian dari inisiatif penurunan emisi.

"Inisiatif transisi energi dan upaya penurunan emisi menjadi komitmen Pertamina dalam sustainability energi di masa depan. Hal ini sejalan dengan peran PNRE yang besar dalam energi transisi," kata Fadjar.

Pertamina saat ini menerapkan strategi pertumbuhan ganda, memperkuat bisnis yang sudah ada sambil membangun bisnis rendah karbon dan energi berkelanjutan sebagai masa depan perusahaan.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan program-program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) yang diterapkan di seluruh lini bisnis dan operasinya.

Baca Juga: Dampak Kematian Presiden Iran Dinilai Tak Signifikan ke Ekonomi Global

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya