Harga Minyak Mentah RI Naik Lagi Imbas Arab-Rusia Pangkas Poduksi

Menjadi 90,17 dolar AS per barel pada September

Jakarta, IDN Times - Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) naik 7,58 dolar AS per barel, dari 82,59 dolar AS menjadi 90,17 dolar AS per barel pada September 2023.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan ICP tersebut melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 341.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan September 2023.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, harga minyak mentah di pasar internasional juga mengalami kenaikan, dipengaruhi oleh pemotongan produksi minyak secara sukarela. Itu akan dilanjutkan hingga akhir 2023.

"Pemotongan produksi minyak itu dilakukan oleh Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan oleh Rusia sebanyak 300 ribu bph," kata Agung dalam keterangan tertulis yang dikutip IDN Times, Senin (9/10/2023).

Baca Juga: Pasokan Global Dipangkas Bikin Harga Minyak Mentah Indonesia Naik

1. Lonjakan harga juga disebabkan ekonomi China dan stok di AS

Harga Minyak Mentah RI Naik Lagi Imbas Arab-Rusia Pangkas PoduksiIlustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Melonjaknya harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh faktor permintaan minyak mentah global, kondisi perekonomian China, serta stok minyak dunia dan Amerika Serikat.

Dijelaskan Agung, khusus untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh peningkatan crude run rate Kilang di Korea Selatan selama September 2023 yang naik hingga 0,4 juta bph dibandingkan akhir Agustus 2023, mencapai 2,7 juta bph pada akhir September 2023.

Baca Juga: Ekonomi China Pulih, Harga Minyak Mentah Indonesia Naik

2. Permintaan minyak diproyeksi meningkat

Harga Minyak Mentah RI Naik Lagi Imbas Arab-Rusia Pangkas PoduksiIlustrasi harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

International Energy Agency (IEA) memperkirakan terdapat peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia di 2023 sebanyak 2,2 juta bph menjadi 101,8 juta bph, sedangkan peningkatan permintaan pada semester II-2023 mencapai 1,5 juta bph dibandingkan semester I-2023.

Sementara itu, S&P Global Commodity Insights memperkirakan permintaan minyak mengalami peningkatan pada kuartal IV-2023 sebesar 2,8 juta bph.

Di sisi lain, Energy Information Administration (EIA) memperkirakan proyeksi penurunan stok minyak dunia sebesar 0,6 juta bph pada kuartal III-2023 dan 0,2 juta bph pada kuartal IV-2023.

EIA menyatakan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat mengalami penurunan 6,6 juta barel pada akhir September 2023 menjadi sebesar 421,7 juta barel dibandingkan akhir Agustus 2023.

"Fakta lainnya, adalah terdapat penurunan ekspor minyak Rusia bulan Agustus 2023 sebesar 150 ribu bph (mom) atau 570 ribu bph (yoy) menjadi 7.2 juta bph, serta terdapat potensi defisit minyak dunia hingga 3 juta bph pada Triwulan IV 2023," tambah Agung.

3. Perkembangan harga minyak mentah utama dunia

Harga Minyak Mentah RI Naik Lagi Imbas Arab-Rusia Pangkas PoduksiIlustrasi kilang minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada September 2023 dibandingkan Agustus 2023:

  • Dated Brent naik sebesar 7,79 dolar AS per barel menjadi 94 dolar AS per barel
  • WTI (Nymex) naik sebesar 8,11 dolar AS per barel menjadi 89,43 dolar AS per barel
  • Brent (ICE) naik sebesar 7,48 dolar AS per barel menjadi 92,59 dolar AS per barel
  • Basket OPEC naik sebesar 7,18 dolar AS per barel menjadi 94,51 dolar AS per barel

Baca Juga: Sri Mulyani Kesulitan Proyeksikan Harga Minyak Dunia, Ini Penyebabnya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya