BNI Targetkan Portofolio Kredit Hijau Tembus Rp62,9 Triliun 

BNI bakal perkuat portofolio green banking

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimisme portofolio pembiayaan hijau akan tembus Rp62,9 triliun di akhir tahun ini. Lantaran hingga Semester I portofolio pembiayaan hijau BNI telah mencapai Rp57 triliun.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan, Bank BNI berupaya menjadi bank terdepan dalam upaya memperkuat portfolio green banking, yang diharapkan dapat membantu pemerintah menghadapi berbagai isu lingkungan termasuk polusi udara.

"Pembiayaan hijau BNI ini akan menjadi salah satu program utama bagi kami untuk memberikan sosialisasi pada pelaku ekonomi, terkait pentingnya penjagaan lingkungan serta pencapaian net zero emission," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga: Ekonomi Global Lesu, Ekonomi RI Justru Ngegas di Kuartal II

1. Polusi udara perlu jadi perhatian khusus

BNI Targetkan Portofolio Kredit Hijau Tembus Rp62,9 Triliun ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurutnya, untuk mengatasi berbagai isu lingkungan termasuk polusi udara perlu menjadi perhatian serius, tidak hanya dari para pemangku kepentingan tetapi juga langkah bisnis yang proaktif dan segenap pelaku ekonomi termasuk perbankan. 

Dengan demikian, BNI terus memperkuat komitmen dalam melindungi lingkungan serta pencapaian net zero emission. 

"BNI pun siap untuk mendukung ASEAN-Indo-Pasific Forum (AIPF) sebagai ajang untuk showcasing pencapaian dan pipeline perseroan, dalam pengembangan green portofolio pada pemangku kepentingan negara ASEAN," jelasnya. 

2. Portofolio hijau BNI tersebar di berbagai sektor

BNI Targetkan Portofolio Kredit Hijau Tembus Rp62,9 Triliun Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Royke, portofolio hijau BNI disalurkan ke beberapa sektor antara lain sustainable, transportation, green building, renewable energy, waste to energy and waste management, serta sustainable natural resources. 

Ia menjelaskan, di luar program bisnis, perseroan juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang juga bekerja sama dengan berbagai stake holder  untuk memberi sosialisasi penjagaan lingkungan. 

"Beberapa aktivitas yang dilakukan BNI antara lain, rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten, dan hulu Sungai DAS Citarum, Jawa Barat melalui program pengembangan kebun bibit dan melakukan penanaman dan perawatan pohon di area tersebut," jelasnya. 

Selanjutnya, BNI juga telah berkolaborasi dengan PLN pembangunan infrastruktur stasiun kendaraan listrik umum (SPKLU) skema partnership pertama di Tanah Air. 

"Langkah ini dilakukan untuk menyukseskan program pemerintah dalam percepatan pembentukan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Bahkan, BNI juga telah menerapkan konsep green di internal BNI, salah satu contohnya pembangunan gedung Menara BNI Pejompongan yang dibangun dengan konsep green building," jelasnya. 

3. BNI kontribusi aktif dalam AIPF

BNI Targetkan Portofolio Kredit Hijau Tembus Rp62,9 Triliun Lanskap gedung BNI. (Dok. BNI)

Lebih lanjut, Royke menegaskan bahwa BNI berkontribusi aktif dalam ajang ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF), yang merupakan flagship event keketuaan ASEAN Indonesia 2023. 

AIPF juga berfungsi sebagai platform bagi BUMN dari negara anggota ASEAN untuk terlibat dalam diskusi dan showcase guna menghasilkan proyek konkret, serta meningkatkan kolaborasi BUMN secara global khususnya di kawasan Indo-Pasifik. 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya