Inflasi Tahunan Melandai 5 Bulan Berturut-turut

Konsisten turun, meski secara bulanan inflasi naik

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year) pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) tahunan tercatat sebesar 115,24 persen, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 111,80.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, mengatakan inflasi tahunan secara konsisten mengalami penurunan sejak Maret 2023 tercatat 4,97 persen (yoy), kemudian bulan April inflasinya 4,33 persen (yoy). Selanjutnya di Mei dan Juni, masing-masing sebesar 4 persen dan 3,52 persen (yoy).

"Hal ini perlihatkan inflasi tahunan konsisten mengalami penurunan," tegasnya dalam Konferensi Pers BPS, Selasa (8/1/2013). 

Baca Juga: Inflasi Juli Terkerek ke 0,21 Persen, Apa Saja Penyumbang Terbesarnya?

1. Transportasi inflasinya 9,58 persen

Inflasi Tahunan Melandai 5 Bulan Berturut-turutIlustrasi Moda Transportasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Penyumbang inflasi tahunan terbesar salah satunya kelompok transportasi yang mencatatkan inflasi sebesar 9,58 persen (yoy), dan memberikan andil sebesar 1,17 persen terhadap inflasi umum.

Ada pula kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi 1,90 persen (yoy) dan memberikan andil 0,51 persen. Selanjutnya, kelompok perumahan, air listrik, dan bahan bakar rumah tangga inflasinya 2,03 persen dengan andil 0,39 persen.

Meski begitu, BPS juga menyebut masih ada kelompok yang mengalami deflasi tahunan pada Juli 2023 adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang tercatat sebesar 0,24 persen dengan andil 0,01 persen.

Baca Juga: Kemenkeu Guyur Rp330 Miliar ke 33 Daerah yang Berhasil Jaga Inflasi

2. Komponen inti inflasinya hingga 2,43 persen

Inflasi Tahunan Melandai 5 Bulan Berturut-turutilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara berdasarkan komponennya, Pudji mengatakan komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,43 persen dan memberikan andil paling besar terhadap inflasi 1,57 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil di antaranya tarif kontrak rumah, sewa rumah, emas perhiasan, biaya perguruan tinggi, upah asisten rumah tangga, dan biaya sekolah SD," jelasnya.

Kemudian inflasi komponen harga yang diatur pemerintah masih tercatat tinggi pada level 8,42 persen dan memberikan andil 1,51 persen. Komoditas yang menyumbang inflasi, yaitu bensin, rokok kretek filter, tarif angkutan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, rokok putih, tarif angkutan antar kota, rokok kretek, dan solar.

Di sisi lain, inflasi komponen harga bergejolak mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas penyumbangnya cabai merah, bawang merah, cabai rawit, dan minyak goreng.

"Andil komponen harga bergejolak terhadap inflasi pada Semester I 2023 terus menurun," tuturnya.

3. Kota dengan inflasi tahunan tertinggi

Inflasi Tahunan Melandai 5 Bulan Berturut-turutIlustrasi Price Tag/rd.com

Ia menjelaskan, dari 90 kota IHK terdapat 41 kota yang mengalami inflasi secara tahunan (yoy) lebih tinggi dari inflasi nasional. Berikut rincian pulau yang mengalami inflasi tertinggi (yoy).

Sumatera

  • Kota Bengkulu inflasinya mencapai 3,23 persen (yoy)

Jawa

  • Kota Surabaya inflasinya mencapai 4,46 persen (yoy)

Kalimantan

  • Kota Pontianak inflasinya  4,32 persen (yoy)

BaliNusra

  • Kota Waingapu inflasinya 4,56 persen

Maluku Papua

  • Kota Merauke inflasinya 5,21 persen

Sulawesi

  • Kota Luwuk inflasinya 4,27 persen

Baca Juga: BI Targetkan Inflasi Juli di Bawah 3,5 Persen 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya