UMKM Butuh Pendampingan dan Banyak Pelatihan

Kontribusi UMKN ke PDB capai 61 persen

Jakarta, IDN Times - Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menegaskan UMKM masih memerlukan pendampingan dan pelatihan. Itu diperlukan agar UMKM di Indonesia memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi berbagai situasi di pasar.

Maklum, karena UMKM memberikan kontribusi yanh besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2022 mencapai 61 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total tenaga kerja nasional. Artinya, UMKM menjadi tulang punggung dari ekonomi di Indonesia

"Upaya pendampingan dan pelatihan ini pun telah dilakukan oleh BUMN melalui rumah BUMN. Selain itu, BUMN juga telah memberikan dukungan pembiayaan untuk UMKM, sehingga tidak lagi mendapat kesulitan untuk akses pembiayaan," kata Loto dalam Konferensi Pers di Sarinah, Jumat (22/9/2023).

1. UMKM harus masuk ke ekosistem digital

UMKM Butuh Pendampingan dan Banyak PelatihanPelaku UMKM memamerkan produknya di pameran UMKM Gayeng 2022 di Mal Paragon Semarang, 19--24 April 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

UMKM, menurut Loto, harus terus didorong untuk masuk ke ekosistem digital. Kebutuhan ini pun telah diimplementasikan melalui PaDi UMKM. PaDi UMKM adalah platform pencarian produk yang ditawarkan dan dijual oleh Penjual dengan konsep Business to Business Commerce Marketplace.

"PaDi UMKM dapat menambah pembeli tidak hanya B2C Business to Customer namun juga B2BBusiness to Business," kata Loto.

Dalam catatan pemerintah, per Desember 2022, sebanyak 20,76 juta UMKM sudah onboarding digital. Kemudian, pada 2023 ditargetkan ada empat juta UMKM onboarding digital. Tahun depan, diharapkan ada 30 juta UMKM dapat onboard digital.

Baca Juga: PLN Hadirkan 270 UMKM di Sarinah

2. Dukungan nyata agar UMKM dapat bersaing dengan produk lain

UMKM Butuh Pendampingan dan Banyak PelatihanBazar UMKM untuk Indonesia. (Dokumentasi/Triyan IDN Times)

Direktur SDM, Teknologi dan Informasi Peruri, Gandung Anggoro Murdani, mengatakan upaya pemerintah untuk mendorong UMKM berdaya saing terus dioptimalkan, salah satunya melalui bazar.

"Ini merupakan dukungan nyata dari Peruri kepada para pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif," kata Gandung.

Dengan demikian, Gandung juga berharap bazar ini menjadi wadah strategis bagi UMKM untuk mengenalkan produk-produk mereka kepada potensial market.

3. PLN berdayakan UMKM yang mayoritas perempuan

UMKM Butuh Pendampingan dan Banyak PelatihanIlustrasi pelaku UMKM memamerkan produk Batik Lasem di pameran UMKM Gayeng 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung program Kementerian BUMN untuk berdayakan UMKM. Dia merinci dari 270 UMKM binaan PLN yang dihadirkan di Sarinah, sebanyak 77 persen atau 207 pelaku merupakan perempuan. Hal ini merupakan bentuk keberpihakan perseroan untuk memberdayakan UMKM perempuan dan difabel.

"Kehadiran kami di sini menunjukan, PLN mendukung pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekonomi bangsa. Melalui penyelenggaraan Bazar UMKM untuk Indonesia, PLN siap memberikan dukungan bagi masyarakat dan pelaku UMKM lokal untuk bisa mandiri secara ekonomi," kata Sinthya.

Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PLN menargetkan keterlibatan UMKM serta komunitas yang dikelola oleh masyarakat sebagai penerima manfaat.

Berdasarkan data dari situs resmi, pada 2022 PLN telah menyalurkan dana TJSL community development sebesar Rp355 miliar di seluruh unit PLN se-Indonesia.

Baca Juga: Revisi Permendag 50/2020 Segera Terbit, Gimana Nasib TikTok Shop?

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya