Trump Pilih CEO Perusahaan Minyak sebagai Menteri Energi AS

- Donald Trump menunjuk Chris Wright, CEO Liberty Energy, sebagai calon Menteri Energi AS.
- Wright dikenal penentang kebijakan iklim dan pendukung penggunaan bahan bakar fosil.
- Wright mendapat dukungan konservatif tapi dikritik kelompok lingkungan.
Jakarta, IDN Times - Donald Trump menunjuk Chris Wright, CEO perusahaan energi Liberty Energy, sebagai calon Menteri Energi Amerika Serikat berikutnya, Sabtu (16/11/2024). Wright dikenal sebagai eksekutif yang secara vokal menolak adanya krisis iklim dan mendukung penggunaan bahan bakar fosil.
Wright merupakan pendiri dan CEO Liberty Energy, perusahaan jasa ladang minyak yang berbasis di Denver, Colorado. Ia diperkirakan akan mendukung rencana Trump untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas bumi di AS.
Wright juga dikenal sebagai penentang keras upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Ia menganggap aktivis iklim terlalu berlebihan dan mengkritik upaya Partai Demokrat dalam mengatasi pemanasan global.
"Tidak ada krisis iklim dan kita juga tidak sedang dalam masa transisi energi," ujar Wright dalam video yang diunggah di profil LinkedIn-nya tahun lalu.
Melansir dari The Guardian, pengusaha ini tidak memiliki pengalaman politik sebelumnya. Namun, ia telah menulis banyak artikel tentang pentingnya produksi bahan bakar fosil untuk mengentaskan kemiskinan.
1. Latar belakang dan pandangan Wright tentang energi
Wright merupakan lulusan teknik Massachusetts Institute of Technology (MIT). Pada tahun 1992, ia mendirikan Pinnacle Technologies yang membantu meluncurkan produksi gas serpih komersial melalui metode fracking atau pemecahan hidrolik.
Setelah itu, Wright menjadi ketua Stroud Energy, produsen gas serpih awal. Kemudian, ia mendirikan Liberty Energy pada 2010. Ia menarik perhatian media pada 2019 ketika meminum cairan fracking di depan kamera. Aksi ini dilakukannya untuk membuktikan bahwa cairan tersebut tidak berbahaya.
Wright secara konsisten menentang narasi perubahan iklim. Wright mengakui hubungan antara pembakaran bahan bakar fosil dan perubahan iklim. Namun, ia meragukan klaim bahwa perubahan iklim menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem. Dalam video LinkedIn-nya, Wright menegaskan bahwa tidak ada peningkatan frekuensi atau intensitas badai, tornado, kekeringan, atau banjir.
Ia juga mengkritik istilah "energi bersih" dan "transisi energi", dengan berpendapat bahwa energi surya dan angin juga tidak sepenuhnya bersih. Wright menyebut subsidi pemerintah dan mandat terkait energi terbarukan hanya menguntungkan sekelompok orang sambil memiskinkan yang lain.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC tahun 2023, Wright menekankan bahwa dunia masih sangat bergantung pada minyak dan gas. Wright menilai target peralihan dari bahan bakar fosil dalam 10 tahun tidak realistis.
2. Dukungan dan kritik atas pemilihan Wright
Penunjukan Wright mendapat dukungan kuat dari tokoh-tokoh konservatif berpengaruh. Salah satunya adalah Harold Hamm, pengusaha minyak dan gas yang menjadi penasihat Trump. Hamm memainkan peran kunci dalam mempengaruhi kebijakan energi selama masa jabatan pertama Trump.
Tom Pyle, presiden kelompok pendukung bahan bakar fosil American Energy Alliance, juga mendukung penunjukan Wright. Ia menilai Wright merupakan sosok tepat untuk posisi Menteri Energi berkat pengalamannya yang luas di sektor energi.
Namun, kelompok-kelompok lingkungan mengkritik keras pemilihan Wright. Jackie Wong dari Natural Resources Defense Council mengkritik keras penunjukan Wright. Ia menyebut pencalonan tersebut sebagai kesalahan fatal mengingat peran Wright dalam mendukung industri bahan bakar fosil.
"Departemen Energi seharusnya melakukan segala upaya untuk mengembangkan dan memperluas sumber energi abad 21, bukan malah mempromosikan bahan bakar kotor dari abad lalu," kata Wong, dikutip dari AP.
Dilansir dari Politico, Wright merupakan donatur signifikan kampanye Trump. Ia menyumbang hampir 229 ribu dolar AS (Rp3,6 miliar) untuk Komite Trump 47 pemilu tahun ini. Ia juga menyumbang 41.300 dolar AS (Rp656 juta) untuk Komite Nasional Republik.
Wright juga dikenal aktif menentang regulasi terkait iklim. Liberty Energy dan Wright termasuk di antara entitas yang menggugat Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS terkait aturan pengungkapan iklim. Dalam kesaksiannya di depan komite DPR pada April lalu, ia berpendapat bahwa perubahan iklim berada di luar wewenang SEC.
3. Tanggung jawab sebagai Menteri Energi AS
Jika dikonfirmasi oleh Senat, Wright akan menggantikan Jennifer Granholm, yang selama ini mendukung kendaraan listrik dan sumber energi terbarukan. Menurut CNN, Wright akan menjadi bagian dari Dewan Energi Nasional yang baru dibentuk. Dewan ini dipimpin oleh Gubernur North Dakota, Doug Burgum.
Sebagai Menteri Energi, Wright akan menangani berbagai tanggung jawab penting. Departemen Energi AS bertanggung jawab atas diplomasi energi, mengelola cadangan minyak, dan menjalankan program hibah serta pinjaman untuk memajukan teknologi energi.
Wright juga akan mengawasi kompleks senjata nuklir yang menua, pembuangan limbah energi nuklir, dan 17 laboratorium nasional. Menariknya, Wright akan menjabat sebagai anggota dewan Oklo, perusahaan rintisan Silicon Valley pengembang reaktor nuklir modular.
Wright diprediksi akan mengurangi secara drastis program pengembangan energi terbarukan dan teknologi penangkapan karbon Departemen Energi. Wright diprediksi akan melakukan pendekatan agresif dalam mengurangi dana miliaran dolar dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi.
Satu tantangan besar yang akan dihadapi Wright adalah meningkatnya permintaan listrik di AS untuk pertama kalinya dalam dua dekade. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan teknologi kecerdasan buatan, kendaraan listrik, dan mata uang kripto.