Turki Tolak Kenaikan Pajak demi Kendalikan Inflasi

- Pemerintah Turki akan berusaha mengurangi aktivitas ekonomi yang tidak tercatat resmi agar pendapatan negara meningkat dan ekonomi lebih teratur.
- Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem jaminan sosial agar efektif dan berkelanjutan secara finansial, menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah tantangan inflasi.
- Prioritas pemerintah pada pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan stabil tanpa menimbulkan tekanan inflasi.
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Turki, Cevdet Yilmaz, mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan pajak lebih lanjut demi mencegah lonjakan inflasi yang dapat membebani masyarakat.
Menurut Yilmaz, pemerintah akan fokus meningkatkan pendapatan negara melalui upaya efisiensi dan reformasi fiskal tanpa menambah beban pajak baru. Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas utama agar kesejahteraan sosial dapat terjaga.
1. Upaya memerangi ekonomi informal dan memperluas basis wajib pajak
Cevdet Yilmaz mengatakan pemerintah akan berusaha mengurangi aktivitas ekonomi yang tidak tercatat resmi agar pendapatan negara meningkat dan ekonomi lebih teratur.
"Kami akan memperluas basis wajib pajak dan meningkatkan efektivitas dalam pemungutan pajak," ujar Yilmaz pada Jumat (12/9/2025), dilansir Bloomberg.
Pendekatan ini diharapkan semakin memperkuat penerimaan negara tanpa perlu menaikkan tarif pajak. Pendekatan ini juga dinilai lebih berkelanjutan dan tidak memicu tekanan inflasi lebih lanjut yang dapat memperburuk kondisi ekonomi masyarakat.
2. Reformasi jaminan sosial untuk keberlanjutan fiskal
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden Turki juga mengungkapkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem jaminan sosial.
"Kami berusaha membuat sistem jaminan sosial lebih efektif dan berkelanjutan secara finansial," kata Yilmaz.
Langkah ini bertujuan memastikan layanan sosial dapat berlangsung lama tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan. Reformasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah tantangan inflasi.
3. Prioritas pemerintah pada pertumbuhan ekonomi yang seimbang
Selain itu, Yilmaz juga menegaskan bahwa pemerintah mengutamakan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tidak memicu inflasi.
"Pertumbuhan ekonomi harus tercapai tanpa menimbulkan tekanan inflasi yang tinggi." katanya.
Target inflasi pada tahun ini diperkirakan sekitar 28,5 persen, menurun menjadi 16 persen pada tahun depan, dan diharapkan terus menurun menuju satu digit pada tahun-tahun berikutnya. Prioritas ini membuktikan bahwa kendali inflasi menjadi fokus utama pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional.