Bos Unilever: Kerugian Global Akibat Kekerasan Seksual Capai US$1,5 T

Lima prioritas Women in Business B20 Indonesia

Jakarta, IDN Times – Ira Noviarti dibesarkan dalam keluarga yang menghargai kesetaraan gender. Kepala eksekutif atau presiden direktur PT Unilever Indonesia, Tbk ini berkisah, ayah dan ibunya tidak membedakan tanggung jawab antara anak laki-laki dan anak perempuan dalam pengurusan rumah tangga. Begitu juga dalam akses ke pendidikan.

“Semua dimulai dari keluarga. Bagaimana kita memberikan perlakuan yang sama kepada anak tanpa melihat gender,” kata Ira, di Jakarta, Rabu 25 Januari 2022.

Dalam acara bertajuk, “Presidensi B20 Indonesia Dorong Peran Perempuan di Ekonomi Global Melalui ‘Women in Business Action Council” (WiBAC) itu, Ira, top eksekutif perempuan kedua dalam sejarah Unilever di Indonesia, menceritakan bahwa perempuan memiliki kekuatan dalam memimpin.

“Kita sering disebut emosional, baper (bawa perasaan), tapi itu adalah aset, karena biasanya perempuan lebih punya empati,” ujar Ira, yang menjadi ketua WiBAC di B20 2022.

Tampil bersama Shinta Widjaja Kamdani yang ditunjuk menjadi Chair B20 Indonesia, Ira dan Shinta membawakan pengalaman hidup yang mirip, meskipun jalurnya berbeda. Shinta, CEO Sinstesa Group, dilibatkan dalam bisnis yang didirikan orang tuanya sejak masih muda. “Sudah jadi jalan hidup saya,” kata Shinta.

Sama dengan Ira menapak jalan kepemimpinan lewat jalur profesional, Shinta dibesarkan dalam keluarga yang tidak membedakan akses dan kesempatan berdasarkan gender. Perusahaan yang dikelolanya didominasi laki-laki dan banyak yang usianya jauh lebih tua. Koordinator Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) ini terpanggil untuk ikut melancarkan jalan bagi perempuan di Indonesia ke level kepemimpinan di dunia bisnis.

Ira menjelaskan bahwa WiBAC merupakan satu dari tujuh majelis aksi B20 Indonesia yang diberikan mandat dan tanggung jawab untuk mendorong partisipasi, kapabilitas, dan kepemimpinan perempuan di dunia bisnis global. “Di tengah komitmen kuat untuk menyatukan komunitas bisnis G20 di bawah satu kesepakatan memulihkan ekonomi global yang inklusif, tangguh dan berkelanjutan, masalah isu kesetaraann gender masih menjadi catatan yang perlu dicermati bersama,” papar Ira.

B20 adalah engangement group yang mewakili komunitas bisnis di negara G20. Delegasi yang terlibat mencakup posisi eksekutif tingkat tinggi perusahaan mutinasional besar dan organisasi-organisasi dari negara G20. B20 mewakili lebih dari 6,5 juta unit bisnis. B20 melakukan pertemuan guna menyampaikan rekomendasi kebijakan yang dapat berdampak dan bisa ditindaklanjuti terkait prioritas yang ditetapkan oleh setiap kepresidenan G20.

“Dalam hal Presidensi Indonesia 2022, prioritas ditujukan untuk memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang inovatif, inklusif dan kolaboratif,” kata Shinta.

Baca Juga: Menjabat saat Pandemik, Ini 5 Hal yang Dipetik CEO Unilever Indonesia

1. Kerugian akibat kekerasan terhadap perempuan secara global capai US$1,5 triliun

Bos Unilever: Kerugian Global Akibat Kekerasan Seksual Capai US$1,5 TIlustrasi kekerasan pada perempuan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pandemik COVID-19 telah membawa dampak yang besar bagi kehidupan kita semua, tidak terkecuali bagi upaya kesetaraan gender di ekonomi dunia. Tingkat kesenjangan partisipasi gender di dunia usaha yang telah menurun selama satu dekade terakhir, kembali meningkat. Kesenjangan ini terus dirasakan oleh pekerja perempuan, misalnya representasi perempuan di posisi manajerial masih sedikit dibandingkan dengan laki-laki, kesenjangan besaran penghasilan antara perempuan dan laki-laki, serta minimnya peraturan terkait kekerasan terhadap perempuan. WiBAC menilai diperlukan rekomendasi dan kebijakan yang bisa diterapkan secara terstruktur untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

Menurut Ira, WiBAC, yang punya 151 anggota eksekutif bisnis dari 26 negara dan 19 industri yang berbeda, berupaya memberikan rekomendasi kebijakan yang bisa diaplikasikan di banyak negara. “Kami percaya bahwa keberagaman para member WiBAC akan memberikan masukan yang bermanfaat dalam menjembatani kesenjangan dan mewujudkan kesetaraan gender dalam ekonomi global,” ujarnya.

Ira memaparkan data bahwa terdapat peluang yang besar bagi pertumbuhan ekonomi global dan terwujudnya kesetaraan gender. Tercatat beban kerugian secara global yang ditimbulkan dari kekerasan terhadap perempuan adalah sebesar US$1,5 triliun atau setara dengan dua persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global. Di sisi lain keterlibatan perempuan yang setara dalam dunia usaha berpotensi meningkatkan ekonomi global sebanyak US$2,5 triliun hingga US$5 triliun. Keterlibatan perempuan yang setara dalam ekonomi global juga akan mampu meningkatkan pertumbuhan PDB global sebesar US$28 triliun.

Namun, meskipun telah banyak bukti bahwa kesetaraan gender merupakan hal yang penting dan memiliki peluang besar dalam pertumbuhan ekonomi global, sebesar US$28 triliun.

2. WiBAC B20 Presidensi Indonesia usulkan lima isu prioritas utama

Bos Unilever: Kerugian Global Akibat Kekerasan Seksual Capai US$1,5 TChair B20 Indonesia yang juga CEO Sinstesa Group Shinta Widjaja Kamdani dan Presdir PT Unilever Indonesia Ira Noviarti (Istimewa)

Meskipun telah banyak bukti bahwa kesetaraan gender merupakan hal penting dan memiliki peluang besar dalam pertumbuhan ekonomi global, tidak dapat dipungkiri bahwa nyatanya dalam ekonomi global, peran perempuan tetap kurang terwakili.

Hal ini dikarenakan masih terjadinya banyak diskriminasi dan masih adanya kesenjangan yang signifikan dalam kesetaraan gender. Kesempatan yang tidak setara, kurangnya akses keuangan, hukum dan hal teknis, serta bias gender adalah beberapa hal dari sekian banyaknya tantangan yang dihadapi perempuan.

Menyikapi fenomena global tersebut bersama anggota perwakilan dari WiBAC dari sejumlah negara, terdapat lima usulan isu prioritas utama, yaitu:

  • Mempercepat ketersediaan infrastruktur pendukung bagi pengusaha dan UMKM perempuan. Majelis aksi akan mengindentifikasi dan menetapkan faktor ekosistem penting untuk membuka akses bagi perempuan ke bidang keuangan, hukum serta bantuan teknis kewirausahaan lainnya.
  • Membangun kembali dan memperkuat ketahanan bisnis yang dipimpin perempuan melalui kerjasama lintas batas, dengan cara mengembangkan jaringan bisnis perempuan yang secara global menstimulasi berbagi pengetahuan dan investasi lintas batas untuk bisnis yang dijalankan perempuan.
  • Membangun kemampuan digital tenaga kerja perempuan. Selain membekali perempuan dengan ketrampilan bidang Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM), WiBAC juga akan membahas mengenai peniingkatan dan akselerasi akses bagi perempuan ke berbagai ketrampilan digital.
  • Membangun fondasi yang mendorong partipasi dan kepemimpinan tenaga kerja yang adil dengan cara memperkuat skill kepemimpinan perempuan, meningkatkan keamanan kerja bagi perempuan di sektor perekonomian informal, menetapkan mekanisme pelaporan dan pemantauan isu gender
  • Memberantas kekerasan berbasis gender di tempat kerja melalui pengembagan kebijakan, strategi dan pendekatan sistematis untuk mencegah kekerasan berbasis gender, hingga pemberian bantuan kepada korban kekerasan gender di tempat kerja.

Baca Juga: Petinggi B20 Janji Bawa Hasil Konkret untuk Pemulihan Dunia, Caranya?

3. WiBAC berharap perempuan punya akses lebih baik di dunia bisnis dan ekonomi

Bos Unilever: Kerugian Global Akibat Kekerasan Seksual Capai US$1,5 TPresdir PT Unilever Indonesia Ira Noviarti (Istimewa)

B20 WiBAC akan berdiskusi secara berkala untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan terkait peran perempuan menjelang KTT G20 November 2022.

“Aspirasi kami di ‘Women in Business Action Council’ adalah bahwa di masa depan akan lebih banyak perempuan memimpin, berpartisipasi, dan memiliki akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik. Didukung seluruh anggota, saya harap seluruh rekomendasi kebijakan yang nantinya kami rumuskan akan mampu melahirkan generasi perempuan-perempuan yang skillful, resilient dan berdaya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional maupun global,” kata Ira.

Sementara Shinta Widjaja mengatakan, “Sesuai dengan pesan optimis Presiden Joko Widodo di acara serah terima Presidensi B20, yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, melalui grup B20 kami berkomitmen mendukung terciptanya pertumbuhan global yang inovatif, inklusif dan kolaboratif.

Menurut Shinta, WiBAC dengan serangkaian prioritasnya dipercaya mampu meningkatkan peran perempuan dalam perekonomian, dan ini sejalan dengan pencapaian target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 5,8 dan 10, yaitu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, mempromosikan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara.

Sebagai pemantik rangkaian kegiatan B20, KADIN menggelar Inception Meeting B20 Indonesia Summit pada tanggal 27 Januari 2022, yang dibuka oleh Presiden Jokowi.

https://www.youtube.com/embed/glOPX4yQN_4

Baca Juga: 3 Prioritas Utama KADIN di Forum B20, Apa Fokus Para Pengusaha?

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya