Diwacanakan Merger dengan WIKA, PT PP Tunggu Keputusan Erick Thohir
![Diwacanakan Merger dengan WIKA, PT PP Tunggu Keputusan Erick Thohir](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20230905/whatsapp-image-2023-09-05-at-183927-331b410b4850ba7e36202ae1b61673c4_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) merespons wacana merger dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Sekretaris Perusahaan PT PP, Bakhtiyar Efendi, mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian BUMN.
"Jadi Kementerian BUMN yang akan mengumumkan secara konsolidasi strateginya ini bagaimana untuk BUMN karya," kata Efendi di Jakarta, Selasa (5/9/2023).
1. Sebanyak 7 BUMN karya akan digabungkan
Efendi mengatakan rencananya sebanyak tujuh BUMN karya akan dikonsolidasikan. Upaya tersebut merupakan bagian dari transformasi BUMN.
"Jadi memang dari sekitar tujuh itu nanti akan digabung-gabungkan. Kita masih menunggu menjadi berapa dan siapa saja yang digabungkan, kita masih menunggu informasi dari kementerian. Saat ini masih dalam kajian," ucap Efendi.
Baca Juga: Gugatan PKPU Ditolak, Obligor Waskita: Pantang Mundur!
2. Konsolidasi BUMN karya dimulai dari Waskita dan Hutama Karya
Editor’s picks
Adapun rencana konsolidasi BUMN karya diawali dengan bergabungnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Hutama Karya. Waskita karya akan berada di bawah komando Hutama Karya.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, mengatakan proses tersebut akan selesai setelah restrukturisasi utang perusahaan disepakati oleh para kreditur, baik pihak perbankan maupun pemegang obligasi.
"(Targetnya) awal tahun depan," ucap Tiko kepada awak media usai menghadiri pembukaan Forum Sinergi BUMN-Swasta di Hotel Ritz-Carlton di Jakarta, Senin (14/8/2023).
3. Merger PT PP-WIKA masih wacana
Terkait rencana merger WIKA dengan PT PP sendiri masih dalam wacana pemerintah. Tiko sebelumnya menyatakan masalah keuangan WIKA tak seberat Waskita Karya, sehingga tingkat urgensinya berbeda.
"WIKA belum, kan WIKA gak terlalu berat. Waskita yang berat," tutur Tiko.
Baca Juga: 89 Persen Bank Sepakati Skema Restrukturisasi Utang Waskita