Kasus COVID-19 Melonjak, Erick Thohir Ungkap Kondisi Terkini RS BUMN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia melonjak. Hari ini saja, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus COVID-19 bertambah 14.536 orang.
Dalam penanganan pandemik ini, pemerintah mengerahkan rumah sakit (RS) yang dikelola BUMN untuk menjadi RS rujukan pasien COVID-19. Menurut Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, per hari ini kondisi di RS BUMN sudah cukup memprihatinkan.
"Kami dari Kementerian BUMN dan para BUMN juga melihat kondisi yang ada di RS BUMN sendiri tentu dalam kondisi-kondisi yang cukup memprihatinkan," ungkap Erick dalam konferensi pers virtual, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: RS Wisma Atlet Penuh, Pasien COVID-19 Selama Setahun Nyaris 100 Ribu
1. RS BUMN memprihatinkan, pemerintah cari solusi lain
Dengan kondisi RS BUMN yang cukup memprihatinkan, menurut Erick, pihaknya perlu mencari solusi lain dalam upaya penyembuhan pasien-pasien COVID-19.
Salah satu cara yang menurutnya adalah terobosan baru yaitu memasok obat terapi COVID-19 yang harganya terjangkau untuk masyarakat. Obat itu adalah Ivermectin yang diproduksi PT Indofarma Tbk.
"Karena itu kita tetap mencari solusi, salah satunya dengan terapi ini. Dan tentu kembali dengan segala kerendahan hati, kami di sini bukan istilahnya expert-nya, tetapi tadi yg disampaikan kita mendukung program dari banyak kementerian, program pemerintah, dan kita ingin mencarikan solusi yang terbaik untuk kondisi saat ini," ujarnya.
Menurut Erick, Ivermectin yang merupakan obat antiparasit sudah mengantongi izin BPOM untuk diedarkan sebagai obat terapi COVID-19. Adapun harganya ialah Rp7.000/tablet, atau Rp140.000/botol (1 botol 20 tablet).
Baca Juga: Ivermectin Kantongi Izin BPOM sebagai Obat Terapi COVID-19
2. Erick minta masyarakat taat prokes
Selain mengungkapkan solusi dalam menghadapi kondisi RS BUMN yang memprihatinkan, Erick meminta masyarakat taat menerapkan protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, seluruh upaya pemerintah tak akan berhasil memberantas COVID-19 apabila masyarakat tak taat prokes.
"Dan tentu hal ini tidak bisa berhasil kalau daripada gotong royong masyarakat tidak mendisiplinkan prokes, apakah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, ini bagian-bagian yang harus dilakukan bersama. Tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri. Yang paling efektif bagaimana masya Indonesia mendisiplinkan diri dalam pengendalian COVID-19," urainya.
Baca Juga: [UPDATE] Rekor Lagi, Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 14.536 Hari Ini
3. Daftar RS BUMN yang jadi rujukan pasien COVID-19
Ada 35 RS BUMN yang jadi rujukan pasien COVID-19:
1. RS Pelni DKI Jakarta
2. RS Pusat Pertamina DKI Jakarta
3. RS Pertamina Jaya DKI Jakarta
4. RS Krakatau Medika Banten
5. RS PHC Jawa Timur
6. RS Lavallete Jawa Timur
7. RS Toeloengredjo Jawa Timur
8. RS Gatoel Jawa Timur
Editor’s picks
9. RS Perkebunan Jember Jawa Timur
10. RS Pelabuhan Jakarta DKI Jakarta
11. RS Pelabuhan Cirebon Jawa Barat
12. RS Kaliwates Jawa Timur
13. RS PTPN VIII Subang Jawa Barat
14. RS Bhakti Husada Banten
15. RS Pertamina Cirebon Jawa Barat
16. RS Wonolangan Jawa Timur
17. RSI Garam Kalianget Jawa Timur
18. RS Djatiroto Jawa Timur
19. RS Elizabeth Jawa Timur
20. RS Medika Utama Jawa Timur
21. RS Petrokimia Gresik Jawa Timur
22. RS Semen Gresik Jawa Timur.
23. RS Pertamina Balikpapan Kalimantan Timur
24. RS Sri Pamela Sumatera Utara
25. RS Pertamina Pangkalan Brandan Sumatera Utara
26. RS Bakti Timah Karimun Kepulauan Riau
27. RS Laras Sumatera Utara
28. RS Tanjung Selamat Sumatera Utara
29. RS Pabatu Sumatera Utara
30. RS Balimbingan Sumatera Utara
31. RS dr. G.L Tobing Sumatera Utara
32. RS Bangkatan Sumatera Utara
33. RS PHC Medan Sumatera Utara
34. RS Pertamina Sorong Papua Barat
35. RS Pertamina Cilacap Jawa Tengah
Baca Juga: PPKM Diperketat, Catat Aturan-aturan Terbaru dari Pemerintah