[UPDATE] Rekor Lagi, Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 14.536 Hari Ini

Total kasus COVID-19 Indonesia tembus 2 juta

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan terdapat 14.536 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Senin (21/6/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Tanah Air mencapai 2.004.445 kasus. Kasus terbanyak berasal dari Pulau Jawa.

DKI Jakarta menjadi wilayah paling banyak menyumbang kasus harian COVID-19 hari ini dengan 5.014 kasus, disusul Jawa Tengah 3.252 kasus, Jawa Barat 2.719 kasus, Jawa Timur 719 kasus dan DI Yogyakarta 662 kasus.

1. Tercatat 9.233 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Rekor Lagi, Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 14.536 Hari IniPasien Sembuh menerima surat keterangan sembuh COVID-19 dari Kepala Dinkes PPU, dr. Jansje Grace Makisurat (IDN Times/Ervan)

Kendati jumlah positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan jumlah pasien yang berhasil sembuh juga bertambah 9.233 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.801.761 orang.

DKI Jakarta mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 2.835 kasus. Selanjutnya disusul Jawa Tengah 2.207 kasus, Jawa Barat 1.245 kasus, Riau 405 kasus, dan Kepulauan Riau 401 kasus. 

Baca Juga: [LINIMASA-7] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

2. Sebanyak 294 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Rekor Lagi, Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 14.536 Hari IniTim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 memakamkan jenazah pasien positif COVID-19 (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 294 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena corona menjadi 54.956 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu DKI Jakarta 74 kasus disusul Jawa Timur 50 kasus, Jawa Tengah 38 kasus, Jawa Barat 28 kasus dan Lampung 18 kasus. 

3. Terbukti, COVID-19 bisa menyebar melalui udara

[UPDATE] Rekor Lagi, Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 14.536 Hari IniPengendara motor melintas di depan mural tentang pandemik COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airborne. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: Menkes: Ranjang Isolasi COVID-19 di DKI Terisi Hampir 90 Persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya