Pertamina-Pelindo Bangun Terminal BBM di Tengah Laut, Gede Banget!

Kapasitasnya dua kali lipat dari yang ada di Jakarta

Jakarta, IDN Times - PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bekerja sama membangun terminal BBM di tengah laut. Terminal BBM itu dibangun dengan konsep ramah lingkungan yang bernama Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT).

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan JIGT akan dibangun dengan kapasitas 6,3 juta barrel minyak. Angka itu dua kali lipat lebih besar dari kapasitas terminal BBM yang ada di DKI Jakarta saat ini.

"Ini menjadi infrastruktur penting bagaimana kita bisa melakukan blending tanking dan distribusi menggunakan JIGT itu sebagai base untuk melayani Jabodetabek," kata Tiko dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca Juga: PIS Tambah Kapal Buat Ekspansi Pasar Petrokimia Global

1. Bakal tampung BBM ramah lingkungan

Pertamina-Pelindo Bangun Terminal BBM di Tengah Laut, Gede Banget!Ilustrasi mengisi BBM. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

JIGT sendiri lokasinya ada di tengah laut di kawasan Kalibaru, Jakarta Utara. JIGT akan menampung BBM konvensional, dari standar hingga ramah lingkungan. Selain itu, terminal JIGT juga akan menampung bahan bakar lainnya.

"Conventional dan green product mulai dari gasoline, fuel oil yang standar, kemudian masuk kepada biodiesel, FAME, LPG, LNG, amonia, used cooking oil (UCO), dan hidrogen," ujar Tiko.

Baca Juga: Pelindo Group Bikin Service dan Ganti Oli Gratis untuk Ojek di Belawan

2. Bakal dibangun di atas lahan reklamasi Pelindo

Pertamina-Pelindo Bangun Terminal BBM di Tengah Laut, Gede Banget!Lokasi pembangunan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di lahan reklamasi Pelindo yang terletak di laut kawasan Kalibaru, Jakarta Utara. (dok. Pertamina)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan proyek tersebut akan dibangun di atas lahan reklamasi Pelindo. Adapun proses reklamasi telah dimulai sejak 2019.

"Saat ini Pelindo sudah mulai reklamasi, dan diharapkan tahun depan, maksimal pertengahan 2024 lahan sudah siap. Teman-teman dari Pertamina desain terkait kebutuhannya seperti apa," tutur Arif.

Direktur Utama PIS, Yoki Firnandi mengatakan, pembangunan JIGT akan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pembangunan dimulai dari tahun ini dengan proses reklamasi, dilanjutkan dengan FEED (Front End Engineering Design) pada 2024, dan konstruksi awal serta penguatan struktur di 2025.

Sementara, pengoperasian terminal akan dilakukan dalam beberapa tahap. Fase pertama periode 2027-2035 yakni operasional storage bahan bakar BBM , fase kedua 2035-2040 untuk pembangunan dan operasional storage LNG, FAME, dan UCO, serta fase terakhir 2040 pembangunan dan operasional untuk storage hidrogen.

"Kita tentu dari tahap perencanaan. Ini sepanjang tahun 2024 kita akan finalisasi untuk FEED-nya. Mudah-mudahan di 2025 selambat-lambatnya, tentunya koordinasi dengan Pelindo, konstruksi sudah mulai, dan mudah-mudahan dalam waktu 2 tahun sudah bisa kita selesaikan," ucap Yoki.

3. Butuh dana hingga Rp8,4 triliun

Pertamina-Pelindo Bangun Terminal BBM di Tengah Laut, Gede Banget!Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Yoki mengatakan, pembangunan JIGT tahap awal diperkirakan membutuhkan dana hingga 350 juta dolar AS sampai 550 juta dolar AS, atau sekitar Rp5,3 triliun sampai Rp8,4 triliun (kurs Rp15.223 per dolar AS).

Dia mengatakan, untuk memperoleh modal, Pertamina tengah menjajaki sejumlah investor yang potensial. Investor yang dijajaki ada dari dalam negeri, dan juga luar negeri.

"Pendanaan kita menjajaki juga potential investor. Jadi kita sudah berbicara dengan potential investor untuk pendanaan project-nya," ucap Yoki.

Baca Juga: Pertamina Siap Gandeng Mitra Global dalam AIPF

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya