Di antara banyak produksi elektronik asal China, Xiaomi bisa dikatakan cukup sukses. Xiaomi begitu populer di kalangan millennials untuk mendapatkan smartphone hemat dengan kualitas terbaik.
Saking populernya, pada Kuaratal ke-3 2017, Xiaomi sudah masuk ke dalam daftar lima pabrikan smartphone terbesar di Indonesia.
Bukan hal yang mustahil, Xiaomi akan menjadi pesaing berat bagi Samsung mau pun iPhone. Saat ini, Xiaomi masih berada di urutan kelima dengan market share Indonesia sebesar 5,2 persen.
Lain ceritanya di India, Xiaomi telah sukses bersaing dengan Samsung dengan market share di kisaran 20 persen.
“Harapan saya, dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan, kami bisa menjadi nomor satu di pasar (smartphone) Indonesia,” kata CEO Xiaomi, Lei Jun, dalam sesi wawancara usai peluncuran smartphone Redmi 5A di Jakarta, akhir Desember lalu.
Meski masih berada di urutan ke-5, Xiaomi sukses menjual sekitar 97 unit pada 2017. Pada tahun yang sama, Apple hanya bisa menjual 78 juta unit iPhone.
Melalui blog.mi.com, Lei Jun memberikan ucapan selamat kepada para pegawainya karena berhasil mencapai target di 2017. Dalam blog resmi tersebut, Lei Jun mengungkapkan bahwa Xiaomi berhasil meraih keuntungan hingga 100 miliar yuan China atau setara Rp 216 triliun.
Kepada karyawannya, Lei Jun menyatakan tonggak sejarah ini bisa dicapai Apple dalam waktu 20 tahun, Facebook 12 tahun, Google 9 tahun, Alibaba 17 tahun, Tencent 17 tahun, dan Huawei 21 tahun. "Kita (Xiaomi) hanya butuh 7 tahun," tulisnya.
Melihat hal ini, Lei Jun yakin Xiaomi bisa masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun ini. Apalagi bagi dirinya, Xiaomi sangat menjaga kualitas produksinya dan telah mendirikan Quality Control Committee
Sejauh ini, smartphone yang dinilai sebagai inovasi terbaiknya adalah Mi Mix 2.
Tiga negara yang paling berkontribusi besar dalam kesuksesan Xiaomi adalah India, Indonesia, dan Vietnam. Selain itu, produk Xiaomi juga telah sukses tersebar di 70 negara lainnya.
Demi bisa mewujudkan impian tersebut, Xiaomi berencana memperluas jaringan toko Mi Store di Indonesia. Saat ini masih ada sekitar 30 toko. Rencananya akan ada 100 gerai di seluruh Indonesia hingga akhir 2018 mendatang.
“Kami harap produk kami tidak hanya bisa dibeli secara online, tapi juga toko fisik. Dengan demikian, konsumen juga akan lebih mudah dalam melakukan pembelian,” ujar Lei Jun.
Selain gerai penjualan, Xiaomi juga berniat meningkatkan jumlah authorized service center untuk produk-produknya hingga lebih dari 100 titik sepanjang tahun ini. Bagi mereka, menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar pada tahun ini bukan lagi impian belaka.