Yayasan BUMN Gaet Temasek, Bakal Beri Hibah buat Anak Muda Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN bekerja sama dengan Temasek Foundation, yayasan milik Temasek Holdings Limited, perusahaan milik pemerintah Singapura.
Kementerian BUMN menggaet Temasek dalam rebranding Yayasan BUMN. Temasek Foundation dan Yayasan BUMN membuat berbagai program kerja sama, yakni program riset, hibah, dan program yang fokus memberikan dampak besar pada masyarakat.
“Kami mendorong yayasan BUMN untuk bertransformasi melihat isu-isu masa depan, apakah soal isu hijau, isu kesehatan yang dialami ibu dan anak, dan bagaimana berkelanjutan. Ini transformasi yang kita harapkan,” kata Erick dalam acara relaunching Yayasan BUMN, di Sarinah, Jakarta, Jumat (5/7/2024).
1. Move on dari program-program berkaitan dengan COVID-19

Sebelumnya, Yayasan BUMN hanya memiliki dua program, yakni Sentra Vaksinasi bersama BUMN, dan juga Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran.
“itu kan sudah lalu, masa kita yayasan terjebak dengan situasi yang sulit yang pernah kita lalui, kita mesti moving forward,” ucap Erick.
2. Bantu anak muda bikin inovasi dengan berikan hibah

Program pertama yang akan digarap Yayasan BUMN dengan Temasek Foundation adalah memberikan wadah bagi para inovator Indonesia. Yayasan membuka pendaftaran untuk 500 peserta yang memiliki program inovatif terkait perbaikan ekosistem lingkungan, kesehatan, dan juga terkait kesehatan mental di Indonesia. Nantinya jika terpilih, maka akan diberikan hibah oleh yayasan.
“Ini untuk anak-anak muda Indonesia, inovator Indonesia yang bisa konsiaten bagaimana memperbaiki ekosistem kita yang sedang rusak baik di alam maupun di mental health atau kesehatan. Nah ini kita coba,” ucap Erick.
3. Pilih Prilly Latuconsina jadi mentor

Erick melibatkan berbagai figur publik dalam relaunching Yayasan BUMN itu. Salah satunya adalah aktris Prilly Latuconsina yang ditunjuk menjadi mentor.
“Ya kembali, kita perlu mentoring, anak muda Indonesia perlu mentoring. Ya tidak bisa anak muda Indonedia dilepas begitu saja, tanpa ada mentoring,” tutur Erick.