7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!

Simak selengkapnya di sini

Dalam ilmu ekonomi, dikenal salah satu jenis pasar yang disebut pasar monopolistik. Pasar monopolistik adalah jenis struktur pasar dalam ekonomi yang berisi beberapa penjual untuk menawarkan produk atau jasa yang sedikit berbeda.

Biasanya, penjual-penjual di pasar monopolistik tidak memiliki kontrol yang bebas terhadap pasar karena terdapat diferensiasi produk. Pasar monopolistik biasanya ditemukan pada industri makanan dan minuman, pakaian, hingga transportasi online.

Pasar ini juga memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan jenis pasar lainnya. Berikut ciri-ciri pasar monopolistik serta contohnya yang wajib kamu pahami.

Baca Juga: Merger GoTo-Grab Dinilai Berpotensi Monopoli Pasar, Bisakah Dilarang?

1. Banyak penjual

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!ilustrasi tumpukan kemasan makanan ringan (unsplash.com/Ryan Quintal)

Ciri-ciri pasar monopolistik yang pertama adalah memiliki banyak penjual di dalamnya. Pasar persaingan monopolistik biasanya terdiri dari banyak penjual yang menyediakan produk atau jasa serupa, tapi ada sedikit perbedaan pada aspek tertentu.

Contohnya adalah industri makanan dan minuman ringan. Banyak merek makanan ringan, seperti Chitato, Lays, Kusuka, hingga Qtela yang memiliki produk serupa, tapi ada beberapa sedikit perbedaan di antara mereka.

2. Bebas keluar masuk pasar

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!ilustrasi skincare untuk kulit cerah (pexels.com/ Polina Tankilevitch)

Ciri-ciri pasar monopolistik berikutnya adalah penjual yang relatif lebih mudah untuk keluar dan masuk pasar. Ciri ini memberikan potensi bagi penjual baru untuk masuk ke pasar dan ikut bersaing dengan penjual-penjual yang sudah ada sebelumnya.

Bahkan, penjual baru bisa lebih baik daripada penjual lama jika berhasil menarik hati para konsumen. Contohnya bisa kita lihat pada industri kosmetik dan skincare.

Beberapa tahun ke belakang, mulai hadir merek-merek skincare baru dengan menawarkan produk yang sebenarnya sudah dijual oleh banyak merek, tapi dengan sedikit perbedaan. Perbedaan tersebutlah yang biasanya menjadi nilai jual dan daya tariknya tersendiri.

3. Diferensiasi produk

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!ilustrasi sepatu olahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pasar monopolistik juga memiliki ciri-ciri bahwa meski produk yang dijual mirip, tapi terdapat diferensiasi pada barang atau jasa yang ditawarkan setiap penjual. Perbedaan ini biasanya dalam hal kualitas, desain, spesifikasi, dan fitur lainnya.

Perbedaan ini juga menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam memilih barang yang diinginkannya. Contohnya, ada beberapa brand sepatu lokal untuk lari seperti Ortuseight, Millls, 910, dan League. Mereka sama-sama menjual sepatu lari, tapi setiap dari mereka juga memiliki diferensiasinya masing-masing.

Baca Juga: Apa itu Pasar Monopolistik? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

4. Kontrol harga terbatas

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!kemeja pria (pexels.com/David Bartus)

Meski ada diferensiasi produk, tapi para penjual di pasar monopolistik memiliki kontrol harga yang terbatas. Sebab persaingan di pasar cukup ketat dan adanya substitusi barang.

Oleh sebab itu, penjual tidak punya kontrol yang bebas atas harga di pasaran. Biasanya mereka mau tidak mau mengikuti harga yang ditetapkan oleh pasar secara keseluruhan.

Contohnya, brand kemeja linen untuk pria. Biasanya harga yang ditetapkan para penjualnya tidak berbeda jauh atau hanya selisih beberapa ribu rupiah.

Baca Juga: Apa itu Pasar Persaingan Sempurna? Ini Ciri-Ciri dan Contohnya

5. Kurva permintaan elastis

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata dan Smartfren, mengumumkan peluncuran tiga layanan Application Programming Interface (API). (Dok. Telkomsel).

Ciri-ciri pasar monopolistik selanjutnya adalah kurva permintaan yang elastis. Permintaan terhadap produk atau jasa biasanya cenderung elastis. Jika terjadi perubahan harga sedikit saja oleh satu penjual, maka mungkin akan menyebabkan perubahan yang lebih besar pada jumlah yang diminta.

Hal ini patut diperhatikan oleh para penjual baru yang ingin masuk ke pasar monopolistik untuk menyesuaikan diri.

6. Kurva permintaan yang menurun

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!ilustrasi Gojek (dok. Gojek)

Selain itu, ciri-ciri pasar monopolistik berikutnya adalah kurva permintaan barang yang cenderung mengalami penurunan landai. Penyebabnya adalah terdapat produk substitusi dan persaingan yang cukup ketat sesama penjual.

Hal ini bisa disebabkan oleh masuknya penjual-penjual baru yang menawarkan barang substitusi atau pengganti, sehingga konsumen lebih tertarik memilih barang tersebut.

7. Keuntungan jangka pendek

7 Ciri-Ciri Pasar Monopolistik dan Contohnya, Lengkap!Ilustrasi minuman kemasan (pexels.com/Erik Mclean)

Ciri-ciri pasar monopolistik yang terakhir adalah keuntungannya jangka pendek karena adanya persaingan yang ketat di antara penjual. Selain itu, ada kemungkinan harga akan mengarah ke biaya marginal dalam jangka panjang.

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang ciri-ciri pasar monopolistik yang wajib kamu pahami dalam ekonomi. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 200 Istilah Ekonomi dan Artinya Terlengkap dari A-Z

Topik:

  • Yogama Wisnu Oktyandito
  • Anata Siregar
  • Yunisda Dwi Saputri

Berita Terkini Lainnya