Jenis-Jenis Pasar dalam Ilmu Ekonomi, Lengkap dengan Contohnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam ilmu ekonomi, terdapat jenis-jenis pasar yang memiliki ciri dan fungsi yang berbeda-beda. Pembagian jenis pasar pun didasari beberapa faktor, seperti wujud hingga jenis barang yang dijual.
Perlu diketahui, pasar dalam ilmu ekonomi adalah kumpulan jumlah permintaan dan penawaran terhadap sebuah barang, jasa, modal, atau surat berharga. Mau tahu apa saja jenis pasar yang bisa ditemukan di Indonesia? Simak di artikel ini sampai tuntas, ya!
1. Berdasarkan wujud
Jenis-jenis pasar dibagi ke dalam lima bagian berdasarkan beberapa faktor. Pertama, jenis-jenis pasar berdasarkan wujudnya. Berikut penjelasan serta contohnya:
1. Pasar nyata
Pasar nyata adalah adalah jenis pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli serta beragam barang yang diperjualbelikan secara langsung untuk bertransaksi. Contohnya adalah pasar tradisional dan swalayan.
2. Pasar abstrak
Sesuai namanya, pasar abstrak atau pasar tidak nyata ini tidak menawarkan barang yang dijual dan dibeli secara langsung. Melainkan hanya menggunakan surat dagangannya saja.
Contohnya: pasar modal, pasar online, atau pasar saham.
2. Berdasarkan waktu
Kemudian, jenis-jenis pasar yang kedua yakni berdasarkan waktunya. Berikut ini penjelasannya:
1. Pasar harian
Sesuai namanya, pasar harian mempertemukan penjual dan pembeli yang berlangsung setiap hari. Barang yang diperjualbelikan biasanya seputar kebutuhan sehari-hari.
Contohnya: pasar buah, pasar daging, pasar sayur-mayur, dan sebagainya.
2. Pasar mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli hanya seminggu sekali. Misalnya, pasar kliwon, pasar legi, pasar wage, pasar pon, dan pasar pahing.
3. Pasar bulanan
Pasar bulanan merupakan pasar yang hanya ada sebulan sekali dan hanya menjual barang-barang tertentu. Contohnya: pasar hewan.
4. Pasar tahunan
Nah, pasar tahunan ini adalah pasar yang hanya diadakan satu tahun sekali. Umumnya diadakan dalam rangka merayakan hari-hari besar. Contohnya: Pekan Raya Jakarta dan Pasar Malam Sekaten.
5. Pasar kaget
Pasar kaget mirip dengan pasar tahunan, yaitu pasar yang hanya ada ketika terdapat keramaian atau perayaan. Misalnya, pasar di sebuah daerah yang diadakan ketika ulang tahun daerahnya.
3. Berdasarkan manajemen pengelolaan
Editor’s picks
Berikutnya ada jenis-jenis pasar berdasarkan manajemen pengelolaannya:
1. Pasar tradisional
Sempat disinggung sebelumnya, pasar tradisional adalah jenis pasar yang bisa didirikan oleh pemerintah, swasta, koperasi, hingga swadaya masyarakat sendiri. Biasanya hanya berbentuk kios-kios atau tenda yang menjual beragam kebutuhan harian masyarakat.
Biasanya pasar ini dikelola oleh pedagang-pedagang kecil dan menengah. Proses tawar menawar pun lumrah terjadi di pasar ini. Contohnya bisa dengan mudah kamu temukan di daerahmu.
2. Pasar modern
Sedangkan pasar modern biasanya dibangun dan dikelola secara modern oleh pemerintah, swasta, maupun koperasi. Barang yang dijual juga kebutuhan sehari-hari, tetapi modal yang digunakan biasanya lebih besar ketimbang pasar tradisional.
Pasar modern umumnya lebih mengutamakan kenyamanan penjual dan pembeli. Contohnya: supermarket dan plaza.
4. Berdasarkan jumlah barang yang dijual
Jenis-jenis pasar berdasarkan jumlah barang yang dijual ada dua. Berikut penjelasan serta contohnya:
1. Pasar eceran
Pasar eceran adalah jenis pasar yang menjual barang dalam partai kecil. Misalnya, toko kelontong, pedagang asongan, dan pedagang kaki lima.
2. Pasar grosir
Sesuai namanya, pasar grosir merupakan jenis pasar yang hanya menjual barang dalam partai besar. Biasanya pembeli dari pasar grosir adalah para pedagang eceran yang hendak menjual lagi barang-barang tersebut. Contohnya pusat-pusat grosir dan makro.
Baca Juga: Pasar Modal: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Instrumennya
5. Berdasarkan jenis barang yang dijual
Jenis-jenis pasar yang terakhir adalah berdasarkan jenis barang yang dijual. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Pasar barang konsumsi
Jenis pasar ini hanya menjual barang-barang yang digunakan atau dikonsumsi masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Misalnya, pasar beras, pasar sayur, pasar kelontong, hingga pasar tekstil.
2. Pasar sumber daya produksi
Nah, kalau pasar ini hanya menjual barang-barang yang digunakan untuk kelancaran proses produksi. Biasanya pembeli di pasar ini adalah para pemilik usaha. Sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi.
Contohnya, pasar yang menjual biji kopi, minyak bumi, mesin cetak, mesin tekstil, dan sebagainya.
Demikianlah penjelasan beserta contoh dari jenis-jenis pasar dalam ilmu ekonomi yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-Cirinya