11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!

Tidak beda jauh dengan siklus pada perusahaan jasa

Tidak berbeda jauh dengan perusahaan jasa, siklus akuntansi perusahaan dagang juga merupakan suatu proses menyusun laporan keuangan untuk suatu periode akuntansi tertentu.

Biasanya tahapan pada siklus akuntansi ini dimulai dari mencatat semua transaksi yang terjadi, membuat laporan keuangan, sampai menyusun jurnal pembalik. Namun, sebagian orang masih kesulitan dalam memahami siklus akuntansi pada perusahaan dagang.

Untuk itu, IDN Times akan membahasnya dalam artikel ini secara lengkap dan sederhana. Yuk simak sampai selesai!

1. Menyusun jurnal umum

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tahap pertama dalam siklus akuntansi adalah menyusun jurnal umum. Caranya dengan mencatat seluruh transaksi dalam perusahaan yang memiliki pengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan.

Contohnya pada pembelian mesin produksi, maka terjadi pengurangan kas atau dikreditkan dan akun kendaraan bertambah atau didebit.

Bagi perusahaan berskala kecil cukup membutuhkan jurnal umum saja untuk mencatat segala transaksi yang terjadi. Namun bagi perusahaan berskala besar membutuhkan jurnal khusus untuk transaksi tertentu, seperti jurnal pengeluaran kas dan penerimaan kas.

2. Mencatat di buku besar pembantu

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Pexels.com/Pixabay

Tahap berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah mencatatkan data transaksi tadi ke dalam buku besar pembantu. Tujuannya untuk mencatat perubahan dalam posisi keuangan perusahaan yang diakibatkan transaksi bisnis.

Buku besar ini mencatat debit dan kredit ke dalam akun tertentu. Pencatatan tersebut bisa menjadi dasar informasi dalam menyusun neraca saldo nantinya.

3. Menyusun neraca saldo

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!ilustrasi belajar akuntansi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pada tahap ini, seorang akuntan menyusun semua akun bisnis yang nanti akan dimunculkan pada laporan keuangan sebelum jurnal penyesuaian disusun. Inilah tahap menyusun neraca saldo, khususnya sebelum penyesuaian.

Caranya adalah masing-masing saldo akun dipindahkan dari buku besar ke neraca saldo. Umumnya, semua akun dengan saldo debit diisi di kolom sebelah kiri. Sedangkan akun dengan saldo kredit di sebelah kanan.

Kebanyakan perusahaan besar biasanya sudah memiliki sistem akuntansi dengan mesin komputer, sehingga lebih cepat dan mudah.

4. Membuat jurnal penyesuaian

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Pixabay.com/777546

Tahap berikutnya adalah menyusun jurnal penyesuaian, yaitu jurnal yang dibuat saat akhir periode dengan tujuan mengoreksi jika ada kesalahan hitung atau ada transaksi yang belum masuk.

Jurnal penyesuaian biasanya digunakan ketika ingin mencocokkan pemasukan dan pengeluaran selama periode. Ada 3 jenis transaksi yang biasanya dicatat di jurnal penyesuaian, yaitu:

  • Pembayaran di muka
  • Akrual
  • Pengeluaran non tunai

5. Menyusun neraca saldo setelah disesuaikan

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Pexels.com/AndreaPiacquadio

Setelah disesuaikan, tugas seorang akuntan selanjutnya adalah membuat neraca saldo lagi. Bedanya neraca saldo ini berisi transaksi yang akan muncul di laporan keuangan setelah membuat jurnal penyesuaian.

Ini merupakan tahap keempat dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Pada dasarnya, proses ini hanya pengulangan dari proses sebelumnya, kecuali terdapat penyesuaian di buku besar. 

Terdapat 2 cara untuk membuat neraca saldo ini. Pertama, kamu bisa memindahkan akun ke saldo setelah penyesuaian menggunakan metode yang sama seperti membuat saldo percobaan yang belum disesuaikan. Saldo akun bisa diambil dari buku besar dan neraca saldo yang belum disesuaikan.

Baca Juga: Neraca: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Cara Menyusun

6. Membuat laporan keuangan

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!pexels.com/Super Kuncheek

Produk akhir dari sistem akuntansi sebuah perusahaan sebenarnya adalah membuat laporan keuangan. Laporan keuangan berisi mulai dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, hingga laporan arus kas.

Laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pihak eksternal.

7. Menyusun lembar kerja akuntansi

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!pexels/Acharaporn Kamornboonyarush

Belum selesai sampai pada menyusun laporan keuangan, berikutnya adalah membuat lembar kerja akuntansi. Lembar kerja ini merupakan alat untuk membantu seorang akuntan dalam menyelesaikan siklus akuntansi dan menyiapkan laporan akhir tahun.

Laporan akhir tahun biasanya berisi neraca saldo sebelum penyesuaian, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan laporan keuangan.

Di dalam lembar kerja akuntansi biasanya terdapat 5 set kolom, mulai dari akun saldo percobaan sebelum disesuaikan hingga laporan keuangan. Dalam dokumen ini juga terdiri dari judul-judul seperti nama perusahaan, judul laporan, dan periode waktu laporan.

8. Membuat jurnal penutup

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Unsplash.com/Kelly Sikkema

Menyusun jurnal penutup merupakan tahap pada siklus akuntansi perusahaan dagang setelah membuat lembar kerja. Jurnal penutup merupakan dokumen yang disusun setiap akhir periode.

Tujuannya untuk menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo ke akun permanen. Jurnal ini berfungsi untuk menutup akun sementara dan diatur ulang pada akhir tahun.

Untuk diketahui, akun sementara merupakan akun laporan laba rugi yang berguna untuk melacak aktivitas selama periode tertentu, misalnya pendapatan. Sedangkan akun permanen adalah akun neraca yang melacak aktivitas yang biasanya bertahan lebih lama dari satu periode, seperti aset kendaraan.

Baca Juga: Ini Bedanya Jurnal Umum dan Khusus, Penting Banget di Akuntansi!

9. Menulis ringkasan penghasilan

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Ilustrasi penghasilan (Pexels.com/Artem Beliaikin)

Ringkasan penghasilan dalam siklus akuntansi merupakan akun sementara yang gunanya untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi serta akun pendapatan dan pengeluaran selama periode sudah ditutup.

Ringkasan penghasilan hanya sebagai pengganti saldo akun pada akhir periode.

10. Membuat neraca saldo setelah ditutup

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Unsplash.com/Kelly Sikkema

Pada tahap ini, seorang akuntan membuat neraca saldo setelah penutupan buku. Isinya adalah semua akun dan saldo setelah ditutup dengan menyusun jurnal dan dipindah ke buku besar.

Neraca saldo ini berisi daftar akun yang masih memiliki saldo setelah jurnal penutup dibuat. Tujuannya adalah melakukan verifikasi terhadap semua akun sementara bahwa telah ditutup dan total debit dan kredit harus sama dengan jurnal penutup.

11. Membuat jurnal pembalik

11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Wajib Tahu!Pexels.com/KarolinaGrabowska

Tahap terakhir adalah menyusun jurnal pembalik, yaitu jurnal yang umumnya dibuat pada awal periode untuk membalik atau membatalkan jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode sebelumnya.

Tujuan dibuat jurnal pembalik adalah akrual dan pembayaran di muka pada tahun sebelumnya akan dilunasi, digunakan selama periode berikutnya, atau tidak perlu ada pencatatan lagi sebagai kewajiban atau aset.

Itulah tadi penjelasan tentang 11 tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang yang perlu kamu ketahui. Setiap tahapan harus dilakukan secara cermat agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan keuangan perusahaan.

Baca Juga: 9 Tahapan Siklus Akuntansi, Ini Penjelasan Lengkapnya

Topik:

  • Yogama Wisnu Oktyandito
  • Yunisda Dwi Saputri
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya