Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Jakarta, IDN Times - Memahami instrumen investasi sangat krusial sebelum seorang investor memutuskan untuk berinvestasi. Selain itu, investor juga harus mengenali profil risiko, yaitu indikator yang menggambarkan seberapa besar toleransi investor terhadap risiko. 

"Ada beberapa alasan orang menunda investasi. Di antaranya tidak tahu kenapa harus investasi, ingin investasi tetapi gaji tak cukup, atau punya banyak uang tetapi tidak tahu cara berinvestasi," ungkap Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja, dalam acara Standard Chartered 2020 Academy for Media di Jakarta, Selasa (11/2).

Setelah mengenali profil risiko, barulah investor bisa memulai investasi. Freddy Tedja menjabarkan 4 instrumen investasi yang bisa dicoba oleh calon investor, tak terkecuali millennial. Apa saja?

1. Deposito, merupakan produk simpanan di bank

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Mia Amalia)

Deposito adalah produk simpanan di bank. Investor bisa menempatkan uang sesuai ketentuan jumlah minimal bank, kemudian dapat diambil dalam jangka waktu tertentu. Menurut Freddy, kelebihan deposito adalah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Selain itu, deposito juga tak perlu sering dipantau seperti saham.

"Gak perlu pengetahuan banyak. Investor tinggal pintar memilih bank-nya saja," kata Freddy.

Namun demikian, deposito tak bisa dicairkan sewaktu-waktu. Investor akan dikenakan penalti dan imbal hasil yang dijanjikan akan hangus.

2. Properti sebagai pilihan investasi jangka panjang

Editorial Team

Tonton lebih seru di