4 Kebiasaan Finansial Buruk yang Sering Dilakukan setelah Gajian

- Belanja impulsif tanpa prioritas dapat menguras dana dengan cepat, bahkan menyulitkan alokasi untuk kebutuhan pokok.
- Menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi dari awal gaji akan membangun dana darurat dan aset untuk masa depan.
- Membayar cicilan lebih dari kemampuan dapat membuat keuangan tidak seimbang, pastikan cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari total penghasilan.
Momen gajian mungkin menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang karena dijadikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dalam memanjakan diri. Namun, pada momen inilah yang ternyata rentan membuat orang-orang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan pribadinya.
Tanpa perencanaan yang memadai, uang gaji tersebut bisa saja habis dalam hitungan hari, bahkan sebelum kebutuhan utama terpenuhi dengan baik. Oleh sebab itu, penting untuk mulai mengenali dan menghentikan beberapa kebiasaan finansial buruk berikut ini yang kerap terjadi setelah gajian agar tetap menjaga kondisi keuanganmu tetap sehat.
1. Belanja impulsif tanpa prioritas

Salah satu kebiasaan paling umum yang kerap dilakukan oleh orang-orang setelah menerima gaji adalah dengan langsung berbelanja tanpa memiliki perencanaan yang jelas. Promo kilat, godaan diskon, atau keinginan sesaat justru tentara membuat orang-orang membeli barang yang sebetulnya tidak terlalu mereka butuhkan.
Kebiasaan belanja secara impulsif dapat menguras dana dengan cepat, bahkan menyulitkan alokasi untuk kebutuhan pokok. Untuk menghindari hal yang satu ini, pastikan untuk selalu membuat daftar belanja berdasarkan pada prioritas dan berusaha menahan diri agar tidak tergoda pada hal-hal yang sifatnya konsumtif semata.
2. Tidak langsung menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi

Banyak orang yang kerap menunda kebiasaan menabung atau berinvestasi dengan alasan ingin menikmati terlebih dahulu hasil kerjanya. Padahal jika uang tersebut tidak disisihkan dari awal, kemungkinan besar uangnya akan habis untuk pengeluaran dan nilai konsumtif tanpa sisa.
Cara yang tepat dengan menerapkan prinsip untuk menabung dan berinvestasi terlebih dahulu, yaitu dengan langsung menyisihkan sebagian dari gaji yang diperoleh. Dengan kebiasaan ini, kamu pun akan lebih cermat dan konsisten dalam membangun dana darurat, serta aset untuk masa depan.
3. Membayar cicilan lebih dari kemampuan

Setelah gajian mungkin sebagian orang tergoda untuk langsung melunasi banyak tagihan secara sekaligus atau pun justru mengambil cicilan baru. Meski tujuannya dinilai positif, namun jika hal ini tidak benar-benar dihitung dengan cermat, maka akan rentan membebani pengeluaran bulanan secara signifikan.
Kebiasaan ini dapat membuatmu rentan mengalami kekurangan dana untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan berujung pada utang tambahan yang semakin menggunung. Oleh sebab itu, pastikan cicilan bulanan tidak sampai melebihi 30 perseb dari total penghasilan agar keuanganmu tetap seimbang dan terkendali dengan baik.
4. Tidak membuat anggaran bulanan

Mengandalkan ingatan tanpa membuat catatan pengeluaran merupakan kebiasaan yang rentan membuat keuanganmu tidak terpantau dengan baik. Tanpa adanya anggaran yang memadai, kamu pun tidak tahu berapa besar yang boleh dibelanjakan dan berapa yang semestinya disimpan.
Setidaknya dengan membuat anggaran bulanan, maka kamu pun akan dengan mudah dalam mengatur pengeluaran yang ada secara lebih bijak dan juga menghindari potensi pemborosan. Anggaran yang jelas juga dapat membantumu untuk lebih mengukur terkait kemampuan keuangan secara lebih realistis, termasuk membuat perencanaan keuangan yang lebih terarah dengan baik.
Menghindari kebiasaan finansial buruk setelah gajian merupakan langkah awal untuk bisa membangun keuangan yang lebih stabil dan sehat. Setiap keputusan yang diambil dalam pengelolaan keuangan tentu dapat memengaruhi kondisi finansialmu jangka panjang. Pastikan untuk selalu mengatur kemampuan finansialmu dengan baik!