TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Milennial Harus Punya Dana Darurat, Ini 4 Hal yang Perlu Dipahami

Dana darurat itu penting ya guys, jangan sampai kamu ngutang

(IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Dana darurat berfungsi untuk membantu memitigasi risiko berkurang atau hilangnya pendapatan. Namun sayangnya, hanya sedikit warga Indonesia yang memiliki dana darurat dalam jumlah ideal.

Berdasarkan data yang dihimpun program konsultasi keuangan Lifepal dari awal Januari 2021, hanya 9,3 persen dari 500 partisipan program ini yang memiliki dana darurat dalam jumlah ideal. Sementara itu, 90,7 persen lainnya dinyatakan tidak memenuhi standar minimum.

Mengutip Lifepal.com, ada beberapa faktor yang membuat seseorang sulit menabung untuk memenuhi ketersediaan dana darurat. Salah satunya pemahaman yang kurang baik mengenai pentingnya dana darurat dan jumlah idealnya.

Lantas apa yang harus kamu ketahui tentang dana darurat?

Baca Juga: Uang Boleh Utang Dipakai Main Saham, Ini Pesan BEI

1. Ketersediaan dana darurat mencerminkan tingkat likuiditas yang paling mendasar

Mengutip Lifepal.com, dalam perencanaan keuangan dana darurat kerap kali disebut dengan istilah basic liquidity ratio atau rasio likuiditas. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung berapa lama (dalam satuan bulan) dana darurat dapat menanggung pengeluaran bulanan seseorang, adalah sebagai berikut:

Total aset lancar per pengeluaran bulanan
Aset lancar itu merupakan aset yang dimiliki seseorang, yang mudah dicairkan dalam bentuk uang atau bisa digunakan segera dalam waktu cepat (kurang dari satu tahun). Dalam keuangan pribadi, beberapa aset yang tergolong sebagai aset lancar adalah uang di tabungan, baik dalam mata uang rupiah maupun dolar simpanan deposito, piutang, atau investasi jangka pendek.

Sementara pengeluaran bulanan bisa dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu:

  • Pengeluaran wajib seperti pajak, cicilan utang, tagihan-tagihan rumah tangga atau zakat. 
  • Pengeluaran untuk kebutuhan seperti, biaya belanja bahan makanan, internet, dan lainnya. 
  • Pengeluaran yang bersifat keinginan, traveling, belanja barang hobi, dan sebagainya. 

Sederhananya, dana darurat akan mengukur berapa lama kita sanggup mencukupi kebutuhan di atas setiap bulannya meski kita telah kehilangan pendapatan.

3. Saat dana darurat tak cukup, maka seorang terpaksa berutang

Ilustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketika seorang kehilangan pekerjaan dan hanya memiliki dana darurat untuk satu bulan saja, maka satu-satunya cara untuk bisa memenuhi kebutuhan di bulan selanjutnya adalah dengan cara berutang.

Itulah sebabnya mengapa kita wajib memiliki dana darurat. Tidak akan ada yang tahu kapan kita mengalami masalah ini.

Baca Juga: Awal Tahun Coba Investasi Baru? Pelajari yuk Cara Cuan di Reksa Dana! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya