Membaca Minat Investor Pasar Kripto di Indonesia

Transaksi aset kripto di Indonesia capai Rp86,45 triliun

Jakarta, IDN Times - Pasar kripto terlihat melambat secara global, mengalami pertumbuhan yang menarik dalam nilai transaksi perdagangan aset digital tapi di Indonesia. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan pada Agustus lalu, nilai transaksi aset kripto meningkat sebesar 13,5 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mencapai total Rp10,64 triliun.

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, menegaskan minat masyarakat yang tetap tinggi meskipun ada penurunan nilai transaksi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki keyakinan kuat terhadap masa depan aset kripto. 

"Meskipun nilai transaksi kripto di Indonesia mengalami fluktuasi, minat masyarakat terhadap aset kripto terus berkembang," ujar Yudho dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (23/9/2023).

Baca Juga: Sah! RI Akhirnya Punya Bursa Kripto

1. Tren penurunan pasar kripto dalam tiga tahun terakhir

Membaca Minat Investor Pasar Kripto di Indonesiailustrasi cryptocurrency (unsplash.com/Pierre Borthiry)

Setelah mencapai puncaknya pada 2021, ketika total transaksi aset kripto mencapai angka luar biasa Rp859,5 triliun, nilai transaksi di dalam negeri selama beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren penurunan. 

Sebagai perbandingan, pada akhir tahun lalu, nilai transaksi kripto di Indonesia juga terpengaruh sentimen negatif akibat keruntuhan pasar kripto global, dan akhirnya mencapai angka Rp306,4 triliun. 

Selama delapan bulan pertama di 2023, total transaksi kripto yang tercatat oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencapai Rp86,45 triliun.

Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya, total transaksi kripto di Indonesia masih mencapai level Rp249,3 triliun. Ini mengindikasikan penurunan transaksi yang tajam sebanyak 65,32 persen secara tahunan.

2. Minat masyarakat masih tinggi

Membaca Minat Investor Pasar Kripto di IndonesiaPexels.com/Worldspectrum

Di sisi lain, minat masyarakat terhadap perdagangan aset kripto tetap kuat. Menurut data Kemendag hingga Agustus 2023, jumlah pelanggan kripto yang tercatat mencapai 17.789.974 orang.

Jumlah ini terus meningkat, dengan tambahan 119.410 pelanggan dalam satu bulan terakhir. Pelanggan pasar kripto menunjukkan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 466.382 setiap bulannya. 

Baca Juga: Begini Cara Investasi Crypto Jangka Panjang bagi Pemula

3. Kripto jadi alternatif investasi

Membaca Minat Investor Pasar Kripto di IndonesiaIlustrasi cryptocurrency (pexels.com/Alesia Kozik)

Menurut Yudho, ada beberapa alasan kuat di balik minat ini. Pertama, kripto merupakan alternatif investasi yang menarik.

"Kondisi ekonomi yang tidak pasti membuat banyak orang mencari peluang investasi yang lebih stabil, dan aset kripto telah terbukti sebagai pilihan yang menarik," kata dia.

Dorongan untuk mengembangkan aset kripto ini selaras dengan data dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS). Menurut CELIOS, salah satu dari tiga produk investasi utama yang dimiliki masyarakat Indonesia adalah aset kripto, dengan proporsi mencapai 21,1 persen. 

4. Regulasi kripto di Indonesia jelas

Membaca Minat Investor Pasar Kripto di IndonesiaIlustrasi cryptocurrency bitcoin (pexels.com/Alesia Kozik)

Selain itu, Yudho juga mengakui peran penting regulasi yang semakin jelas dalam mendukung pertumbuhan pasar kripto di Indonesia.

"Regulasi yang lebih jelas dan terstruktur membantu menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih aman dan terpercaya. Ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk berinvestasi dan bertransaksi dengan aset kripto tanpa banyak keraguan," tambahnya. 

Dengan minat yang terus meningkat dan dukungan dari regulasi yang semakin baik, dia menilai pasar aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. 

"Kami berharap industri ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta ekonomi Indonesia secara keseluruhan," ujarnya.

Baca Juga: Dibayangi Banyak Kasus, Apa Aset Kripto Masih Jadi Investasi Aman?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya