BTN Usul Tenor KPR buat MBR Diperpanjang, Tapi Masa Subsidi Dipangkas

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya mengusulkan agar pemberian masa subsidi dalam program KPR bersubsidi dikurangi menjadi 10 tahun.
Pengurangan masa subsidi itu diusulkan bersama perpanjangan tenor cicilan dalam program KPR subsidi, dari 20 tahun menjadi 25 tahun.
“Jadi tenornya kita naikin jadi 25 tahun tenor. Tapi masa subsidinya kita turunkan jadi 10 tahun,” kata Nixon di Menara BTN, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
1. Alasan BTN usulkan masa pemberian subsidi dipangkas

Selama ini, peserta KPR subsidi diberi waktu membayar cicilan selama 20 tahun. Dan di setiap cicilan itu ada subsidi yang diberikan pemerintah.
Namun, menurut Nixon, sebagian besar masyarakat berpendapat rendah (MBR) yang mengikuti program KPR bersubsidi sudah bisa melunasi cicilannya di tahun ke-10.
“Karena kita liat data detelah 10 tahun juga banyak yang lunas dipercepat,” ucap Nixon.
2. KPR bisa diberikan ke masyarakat lain yang belum mendapatkan kuota

Dengan pengurangan masa pemberian KPR, maka akan ada calon peserta lainnya yang bisa mendapatkan subsidi KPR. Di sisi lain, denga tenor yang diperpanjang selama 25 tahun, cicilan setiap bulannya akan lebih terjangkau meski sudah tak diberikan subsidi setelah 10 tahun.
“Supaya daya serapnya lebih banyak. Ya tadinya 20 masa subsidinya jadi 10. Tadinya buat 1 orang, bisa jadi buat 2 orang, kira-kira logikanya itu. Jadi bukan tenornya, tapi masa subsidinya,” tutur Nixon.
3. Tetap perhatikan kemampuan peserta

Namun, Nixon memastikan BTN tetap memperhatikan kemampuan peserta program KPR bersubsidi sebelum mengusulkan pemotongan masa pemberian subsidinya.
“Pasti akhirnya balik lihat kemampuan orang per orang. Tapi idenya, semakin panjang tenor, angsurannya semakin kecil kan. Tapi supaya subsidi nya banyak yang nerima ya dari 20 jadi 10 saja,” ujar Nixon.