5 Cara Mengelola Gaji Pertama, Jangan Sampai Ada Penyesalan!

11 Agu 2024, 20:00 WIB

ilustrasi rupiah (IDN Times/Umi Kalsum)

Jakarta, IDN Times - Bagi pekerja pemula, gaji pertama merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu. Biasanya sebagian besar millennial akan membelanjakan gaji pertamanya langsung begitu menerima.

Sebenarnya tidak masalah jika kamu punya sederet hal untuk dipenuhi setelah punya gaji pertama. Tapi, yang perlu kamu waspadai adalah kebutuhan-kebutuhan hidup yang bakal semakin banyak seiring usia kamu bertambah.

Hal-hal yang belum kamu sadari saat ini. Apalagi, biaya hidup bakal semakin tinggi. Agar tidak rugi dikemudian hari, lakukan cara-cara berikut ini dalam mengelola gaji pertamamu ya.

1. Jangan kalap dan bikin daftar belanja yang rinci

catatan daftar belanja (unsplash.com/Torbjørn Helgesen)

Namanya gaji pertama, tentu kamu girang bukan kepayang. Rasanya berbagai hal yang kamu idam-idamkan ingin kamu beli sekarang juga. Belum lagi agenda mentraktir sahabat dan saudaramu. Untuk itu, kamu perlu hati-hati agar duitmu gak ludes dalam sekejap.

Kamu bisa membelanjakan gajimu, tapi perlu perhitungan teliti dan pemilihan prioritas agar belanja kamu gak kalap. Bikinlah daftar hal yang akan kamu beli beserta tingkat prioritasnya. Evaluasi ulang daftar itu dan jalankan dengan disiplin tinggi agar agenda belanjamu tidak melebar dan membengkak.

2. Simpan untuk sesuatu yang berharga

ilustrasi modal (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Mengutip Cermati.com, alangkah baiknya kamu menyimpan sebagian uang gaji untuk sesuatu yang berharga di masa depan. Misalnya, untuk modal membeli rumah, melanjutkan pendidikan, atau membangun bisnis.

Setidaknya dengan memulainya dari sekarang, peluangmu untuk mengumpulkan uang yang lebih banyak lebih terbuka lebar. Jadi, nanti kamu tinggal menikmati hasilnya saja.

3. Alihkan ke dana darurat

ilustrasi menetapkan anggaran dana darurat (freepik.com/wirestock)

Sisihkan juga sekitar 5-10 persen dari gaji pertamamu untuk celengan dana darurat. Lakukan pada bulan-bulan berikutnya sampai pada akhirnya jumlah dana darurat bertambah banyak dan siap digunakan untuk meng-cover semua hal yang tidak pasti.

Jika kamu tidak mulai sejak gaji pertama, akam sulit membentuk habit untuk bisa disiplin mengisi pos dana daruratmu hingga mencapai nilai ideal. Seseorang idealnya, memiliki dana darurat setara 3-6 kali pengeluaran bulanannya, bagi yang single. Sedangkan bagi yang sudah menikah nilai idealnya meningkat jadi 9 kali pengeluaran. Lalu, bagi yang menikah dan memiliki anak, idealnya punya dana darurat setara 12 kali pengeluaran bulanan.

4. Beli asuransi

ilustrasi asuransi (pexels.com/Kindel Media)

Membekali diri dengan berbagai produk asuransi sangat disarankan justru sejak usiamu masih muda. Apalagi biaya kesehatan sekarang semakin mahal, maka menyisihkan gaji pertama untuk mengcover biaya kesehatan di kemudian hari sangatlah disarankan.

Sebanyak apapun gajimu sekarang, sebaiknya jangan foya-foyakan untuk hal yang kurang penting. Pikirkan kondisi kesehatanmu dan biaya yang mungkin timbul.

5. Monitor pengeluaran dan evaluasi

ilustrasi uang (Freepik.com/freepik)

Pastikan total gaji lebih besar daripada total pengeluaran karena cara ini secara tidak langsung akan menjauhkanmu dari yang namanya utang. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk memonitor setiap pengeluaran agar sesuai dengan anggaran.

Kamu juga perlu melakukan sejumlah evaluasi untuk mengetahui porsi pengeluaran terbesar dan ketepatan alokasi gaji. Jika terdapat ketidasesuaian, kamu bisa segera perbaiki sehingga pengeluaran bulan berikutnya jauh lebih terkontrol.