Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Cashless Effect, Fenomena Psikologi yang Bikin Dompet Jebol

ilustrasi penipuan (pexels.com/REINER SCT)

Pernahkah kamu merasa menghabiskan lebih banyak uang saat menggunakan kartu kredit atau dompet digital dibandingkan uang tunai? Ternyata, kamu tidak sendirian. Fenomena ini dikenal sebagai cashless effect, di mana pembayaran non-tunai dapat memengaruhi pola pengeluaran kamu.

Di era digital ini, kemudahan dan kepraktisan pembayaran non-tunai seperti kartu kredit, debit, dan dompet digital memang menggoda. Namun, tahukah kamu bahwa pembayaran non-tunai dapat memicu rasa abstrak tentang nilai uang, sehingga kamu tidak merasakan "rasa sakit" saat berpisah dengan uang. Hal ini dapat membuat kamu lebih mudah mengeluarkan uang, bahkan tanpa sadar.

Nah, artikel ini akan mengupas lima fakta menarik tentang Cashless Effect dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi dompet kamu.

1. Cashless effect dapat meningkatkan pengeluaran

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Transaksi tanpa uang tunai sering kali membuat kita lebih mudah mengeluarkan uang. Penelitian menunjukkan bahwa ketika menggunakan metode pembayaran non-tunai, seperti kartu prabayar, kita cenderung kurang merasakan nilai uang yang dihabiskan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran, terutama dalam transaksi kecil yang sering tidak kita perhatikan.

Sebuah studi oleh Soman (2003) menyoroti bahwa penggunaan kartu prabayar di mesin cuci otomatis menghasilkan pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan uang tunai. Ini menunjukkan bahwa ketika uang tidak ‘terlihat’, kita cenderung menganggapnya sebagai sesuatu yang kurang nyata, sehingga lebih mudah untuk menghabiskannya.

2. Cashless effect mengakibatkan hilangnya "rasa sakit" saat membayar

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Pembayaran digital mengurangi rasa sakit psikologis yang biasanya terkait dengan pengeluaran uang. Ketika kita membayar dengan uang tunai, ada rasa kehilangan yang nyata yang terjadi. Namun, dengan pembayaran digital, prosesnya menjadi tidak terasa, yang bisa menyebabkan kita lebih boros.

Psikolog telah menemukan bahwa ‘rasa sakit’ saat membayar adalah faktor penting dalam pengambilan keputusan finansial. Pembayaran tanpa uang tunai menghilangkan rasa sakit ini, yang dapat mengurangi hambatan psikologis terhadap pengeluaran dan mendorong konsumsi yang lebih tinggi.

3. Pengaruh cashless effect pada pembelian online

ilustrasi penipuan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Belanja online telah menjadi lebih mudah dan cepat berkat transaksi tanpa uang tunai. Kemudahan ini, bagaimanapun, juga memiliki efek samping: kita cenderung menghabiskan lebih banyak. Raghubir et al. (2009) menemukan bahwa orang-orang yang menggunakan kartu kredit untuk pembelian online cenderung menghabiskan lebih banyak daripada mereka yang menggunakan uang tunai.

Fenomena ini diperkuat oleh desain situs web dan aplikasi yang memudahkan kita untuk menambahkan barang ke keranjang dan melakukan checkout dengan cepat. Tanpa perlu menghitung uang tunai atau menulis cek, kita mungkin tidak sepenuhnya menyadari jumlah total yang kita habiskan.

4. Eksperimen cashless effect pada mesin penjual otomatis

ilustrasi berbincang (pexels.com/Anastasia Lashkevich)

Eksperimen dengan mesin penjual otomatis telah menunjukkan betapa signifikannya cashless effect ini. Di Cornell University, peneliti menemukan bahwa ketika kartu kredit diterima, penjualan cokelat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan mesin yang hanya menerima uang tunai.

Hasil ini menunjukkan bahwa kemudahan pembayaran dengan kartu kredit dapat mempengaruhi keputusan pembelian impulsif. Ketika kita tidak perlu memikirkan uang tunai yang kita keluarkan, kita lebih cenderung untuk membuat keputusan pembelian secara spontan.

5. Dampak dari desain produk yang memanfaatkan cashless effect

ilustrasi teman (pexels.com/Edmond Dantès)

Desain produk dan layanan yang memanfaatkan cashless effect dapat meningkatkan pengeluaran konsumen tanpa sadar. Ketika kita tidak melihat uang fisik, kita cenderung menghabiskan lebih banyak karena koneksi mental antara uang dan nilai yang dihabiskan menjadi kabur.

Ini berarti bahwa perusahaan dapat merancang produk dan layanan mereka sedemikian rupa untuk memanfaatkan efek ini. Misalnya, aplikasi yang menyembunyikan jumlah total pengeluaran atau yang membuat proses pembayaran menjadi satu klik dapat menyebabkan kita mengeluarkan lebih banyak uang tanpa kita sadari.

Nah, itulah lima fakta menarik tentang cashless effect dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi dompet kamu. Meskipun pembayaran non-tunai menawarkan banyak kemudahan dan manfaat, penting untuk tetap waspada terhadap potensi cashless effect. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us