- Perkembangan Negosiasi Perang Rusia–Ukraina
Harga Bitcoin Naik Lagi, Pertanda Bullish atau Sekadar Pump Sesaat?

- Harga Bitcoin naik 3% setelah jam tutup CME, menciptakan "CME gap" yang memicu kenaikan harga BTC pada hari Minggu.
- Faktor eksternal seperti perkembangan negosiasi perang Rusia-Ukraina dan ekspektasi kebijakan The Fed turut mendorong kenaikan harga Bitcoin.
- Tantangan jangka pendek: Apakah BTC bisa tembus $90.000? Pekan Thanksgiving di AS membuat jadwal perdagangan lebih singkat dan volume diprediksi kembali menipis.
Bitcoin futures yang diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange (CME) berperan penting dalam pembentukan harga. Pasar futures tutup saat akhir pekan—dan harga BTC terakhir pada Jumat pukul 5 sore waktu New York berada di level 85.100 dolar.
Kenaikan 3 persen setelah jam tutup tersebut menciptakan apa yang disebut “CME gap.” Biasanya, harga akan kembali ke posisi terakhir sebelum pasar futures tutup. Inilah mengapa banyak trader di X (Twitter) skeptis terhadap lonjakan BTC pada hari Minggu — karena sering berbalik turun dengan cepat.
1. Faktor elsternal yang mendorong Bitcoin naik

Selain likuiditas tipis, ada faktor fundamental lain yang ikut mempengaruhi.
Donald Trump mengajukan proposal 28 poin untuk menghentikan perang, dan pembicaraan yang digelar di Swiss tampaknya menghasilkan respons positif.
Konflik Rusia–Ukraina sebelumnya memicu gejolak pasar saham dan lonjakan harga komoditas. Jadi, kabar potensi perdamaian memicu minat terhadap aset berisiko, termasuk crypto.
- Ekspektasi Kebijakan The Fed
The Federal Reserve masih membuka kemungkinan pemotongan suku bunga tambahan bulan depan. Harapan ini membuat investor lebih optimistis terhadap aset pertumbuhan seperti Bitcoin.
Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 kompak menguat pada Senin pagi sebagai bentuk respons pasar.
2. Ekspektasi kebijakan The Fed

The Federal Reserve masih membuka kemungkinan pemotongan suku bunga tambahan bulan depan. Harapan ini membuat investor lebih optimistis terhadap aset pertumbuhan seperti Bitcoin.
Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq 100 kompak menguat pada Senin pagi sebagai bentuk respons pasar.
3. Tantangan jangka pendek: Apakah BTC bisa tembus 90 ribu dolar?

Pekan Thanksgiving di AS membuat jadwal perdagangan lebih singkat dan volume diprediksi kembali menipis. Wall Street tutup pada Kamis dan hanya buka setengah hari pada Jumat.
Ini berarti volatilitas Bitcoin bisa kembali meningkat — sama seperti yang sering terjadi setiap akhir pekan.
Meski BTC berhasil mencatat penutupan mingguan hijau pertama dalam empat minggu, kerugian kuartalan sebesar 23% menandakan Bitcoin masih berada di jalur untuk menutup tahun dengan performa terburuk sejak 2018.
Seorang analis populer di X, @TedPillows, mengatakan:
“Kita sudah tahu apa yang akan terjadi. Alih-alih mencoba memompa Bitcoin di akhir pekan, para bull seharusnya membawa momentum itu saat hari kerja.”
Pada akhirnya, lonjakan harga Bitcoin di akhir pekan memang memberi angin segar bagi pasar kripto, namun kehati-hatian tetap diperlukan. Dengan volatilitas yang masih tinggi dan likuiditas yang fluktuatif, investor perlu fokus pada data, bukan sekadar euforia. Apa pun arah pergerakannya ke depan, keputusan terbaik selalu lahir dari strategi yang matang dan pemahaman risiko yang jelas.

















