Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tips Menghindari Kas Bon yang Bikin Cash Flow Toko Berantakan

Melakukan Pembayaran (freepik.com/freepik)
Melakukan Pembayaran (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Saat membuka toko, pemilik harus tegas membuat aturan soal pembayaran. Misalnya, semua transaksi wajib dibayar tunai atau melalui transfer saat itu juga.
  • Pemilik toko bisa memberikan alternatif berupa promo atau diskon kecil di waktu tertentu untuk mengatasi alasan keterbatasan uang pelanggan.
  • Pemilik toko bisa menawarkan keanggotaan berbayar atau paket langganan dengan keuntungan tertentu, misalnya diskon khusus atau prioritas stok.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pemilik toko kecil maupun menengah sering berhadapan dengan situasi sulit ketika pelanggan atau bahkan karyawan meminta kas bon. Sekilas, memberi pinjaman atau kelonggaran pembayaran terlihat sepele, apalagi jika tujuannya menjaga hubungan baik.

Namun, tanpa disadari, kebiasaan ini bisa merusak arus kas toko. Uang yang seharusnya berputar untuk belanja stok atau menutup biaya operasional jadi tersendat karena sebagian terikat dalam kas bon.

Nah, berikut ini empat tips menghindari kas bon yang bikin cash flow toko berantakan. Scroll dibawah ini!

1. Membuat aturan pembayaran yang tegas

Berbicara Dengan Kasir (freepik.com/pressfoto)
Berbicara Dengan Kasir (freepik.com/pressfoto)

Saat membuka toko, pemilik harus tegas membuat aturan soal pembayaran. Misalnya, semua transaksi wajib dibayar tunai atau melalui transfer saat itu juga. Aturan ini perlu disampaikan dengan bahasa yang ramah, tapi tegas, sehingga pelanggan memahami sejak awal. Dengan begitu, mereka tidak berharap bisa berutang di kemudian hari.

Selain itu, aturan pembayaran juga bisa ditulis dalam bentuk pengumuman kecil yang ditempel di dekat kasir. Hal sederhana seperti ini membantu pelanggan terbiasa disiplin membayar. Sikap konsisten dari pemilik toko akan membuat aturan dihargai, sekaligus menjaga arus kas tetap aman.

2. Memberikan alternatif promo daripada kas bon

Melayani Pelanggan (pexels.com/RDNE Stock project)
Melayani Pelanggan (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak pelanggan yang minta kas bon karena alasan keterbatasan uang. Untuk mengatasinya, pemilik toko bisa memberikan alternatif berupa promo atau diskon kecil di waktu tertentu. Misalnya, potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu atau cashback untuk pembayaran non-tunai.

Cara ini lebih sehat dibanding mengizinkan kas bon. Promo tetap bisa menarik pelanggan belanja tanpa harus mengorbankan cash flow toko. Selain itu, promo juga bisa membangun loyalitas pelanggan karena mereka merasa tetap diuntungkan.

3. Menerapkan sistem membership

Melayani Pembeli (freepik.com/drobotdean)
Melayani Pembeli (freepik.com/drobotdean)

Kalau ingin menjaga pelanggan tetap setia tanpa memberi ruang kas bon, sistem member bisa jadi solusi. Pemilik toko bisa menawarkan keanggotaan berbayar atau paket langganan dengan keuntungan tertentu, misalnya diskon khusus atau prioritas stok.

Dengan begitu, pelanggan tetap merasa istimewa tanpa harus diberikan kelonggaran berupa utang. Di sisi lain, pemilik toko juga mendapatkan pemasukan tambahan dari biaya keanggotaan. Ini win-win solution yang bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggan sekaligus melindungi cash flow.

4. Memanfaatkan transaksi digital

Pembayaran Non Tunai (freepik.com/freepik)
Pembayaran Non Tunai (freepik.com/freepik)

Era digital memberikan banyak kemudahan, salah satunya dalam hal pembayaran. Toko bisa menyediakan opsi pembayaran non-tunai seperti QRIS, e-wallet, atau transfer bank. Cara ini membuat pelanggan tidak punya alasan untuk menunda pembayaran karena semua bisa dilakukan langsung, cepat, dan praktis.

Selain memudahkan pelanggan, transaksi digital juga bermanfaat bagi pemilik toko. Setiap pembayaran otomatis tercatat, sehingga meminimalisir adanya catatan utang atau transaksi yang tertunda. Dengan sistem ini, toko bisa terhindar dari kas bon sekaligus meningkatkan keteraturan administrasi keuangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Poin Penanganan Keracunan MBG: Tanggung Jawab SPPG, Sekolah dan Pemda

29 Sep 2025, 06:05 WIBBusiness