Apakah Reksa Dana Bisa Rugi? Ini 4 Langkah Mencegahnya

Jangan sembarang investasi

Jakarta, IDN Times - Reksa dana diminati oleh banyak investor karena tingkat risikonya lebih rendah. Namun, mungkin masih ada yang penasaran apakah reksa dana bisa rugi?

Dikutip dari artikel OCBC NISP, yang namanya investasi pasti bisa mengalami kerugian, termasuk reksa dana. Hanya saja, reksa dana sering direkomendasikan banyak investor karena risikonya lebih rendah dan termasuk investasi yang aman.

Keuntungan dan kerugian reksa dana bagi investor dipengaruhi oleh volatilitas pasar, kinerja saham, hingga pertumbuhan ekonomi negara.

Bahkan, bisa saja karena reksa dana dikelola oleh fund manager, mereka membuat pilihan investasi yang buruk atau tidak jujur dalam menjalankannya. Reksa dana juga bisa saja salah kelola hingga kehabisan uang. Alhasil, itu membuat nilai saham investor akan berkurang.

Jadi, reksa dana bisa rugi, dan tidak ada jaminan kamu tidak akan mengalami kerugian saat berinvestasi.

Namun, jangan khawatir, di samping kerugian yang bisa dialami, keuntungannya simpanan investasi reksa dana dapat dialokasikan ke pasar uang. Kerugian reksa dana pasar uang bisa dihindari karena bisa dibagi pada berbagai jenis aset, seperti deposito, obligasi, hingga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Selain itu, pasar uang dianggap menguntungkan karena investasi lebih stabil dengan sedikit gejala fluktuasi. Sebab, dia tidak terlalu terpengaruh oleh pergeseran ekonomi global.

Lantaran reksa dana bisa rugi, sebaiknya kamu melakukan beberapa pencegahan untuk meminimalkan risikonya!

Baca Juga: 5 Hal tentang Investasi Syariah yang Penting Diketahui Investor Pemula

1. Tetapkan tujuan investasi

Apakah Reksa Dana Bisa Rugi? Ini 4 Langkah Mencegahnyaunsplash.com/Austin Distel

Selain reksa dana, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, kamu harus menetapkan tujuannya sejak awal. Saat memilih instrumen reksa dana misalnya, tentukan tujuan investasi keuangan apa yang ingin kamu capai.

Tujuan keuangan yang ingin dicapai akan turut menentukan jangka waktu investasi yang dipilih. Misalnya, jika tujuan investasi adalah jangka panjang, seperti pensiun atau pendidikan anak, maka kamu tak perlu mencemaskan pasang surut pasar saham. Sebab, dalam jangka waktu 1–2 tahun, fluktuasi nilai reksa dana akan membalik, bahkan bisa menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya.

Saat sudah mantap menetapkan tujuan investasi, sekarang kamu bisa lebih mudah mengatur keuangan untuk mencapai tujuan finansial.

Baca Juga: Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Konvensional Serta Jenis dan Cirinya

2. Memilih jenis reksa dana yang tepat

Apakah Reksa Dana Bisa Rugi? Ini 4 Langkah MencegahnyaReksa dana (Unsplash.com/Mathieu Stern)

Ketika sudah memutuskan tujuan berinvestasi reksa dana, kamu dapat memilih jenisnya dengan strategi yang tepat. Setidaknya ada 4 jenis reksa dana yang dapat diinvestasikan, yaitu reksa dana pendapatan tetap, pasar uang, saham, serta campuran.

Biasanya, reksa dana pasar uang memiliki risiko paling rendah karena mengikuti pergerakan mood market. Sementara itu, investasi reksa dana saham adalah yang tepat untuk investasi jangka panjang, karena pertumbuhan dananya lebih cepat.

Apabila kamu berinvestasi untuk tujuan jangka pendek, seperti membeli rumah atau mobil dalam beberapa tahun ke depan, reksa dana pasar obligasi mungkin pilihan tepat. Biasanya, reksa dana obligasi mudah dicairkan dalam jangka waktu singkat sehingga cocok bagi investor yang membutuhkan dana cepat.

Baca Juga: 5 Langkah Memulai Investasi Saham Syariah  

3. Pilih platform investasi terpercaya

Apakah Reksa Dana Bisa Rugi? Ini 4 Langkah MencegahnyaUnsplash.com/Stephen Dawson

Memilih platform investasi yang terpercaya adalah faktor terpenting sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Tujuannya demi mencegah terjadinya kerugian.

Investasi melalui instrumen reksa dana biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, ada kemungkinan nantinya kamu perlu mengelola portofolio, melakukan investasi tambahan, atau mengubah skema ulang investasi saat terjadi masalah. Oleh karenanya, kamu memerlukan platform investasi yang aman dan terpercaya.

4. Rutin cek kesehatan finansial reksa dana

Apakah Reksa Dana Bisa Rugi? Ini 4 Langkah Mencegahnyaunsplash.com/Adeolu Eletu

Kamu juga perlu rutin cek kesehatan finansial. Itu menjadi cara untuk mencegah kerugian reksa dana. Melalui financial check up secara rutin, kamu dapat mengetahui kondisi naik atau turunnya nilai reksa dana yang sedang dialami.

Kamu bakal dapet mengontrol pengeluaran dan lebih bijak dalam menggunakan keuangan yang tidak diperlukan dengan financial check up secara berkala.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya