[PUISI] Melainkan Engkau

Kau tahu sekali aku senang meracau
hingga tibanya fajar diam-diam
di pelataran kota
Kau tahu sekali aku pandai merajuk
hingga festival mulai kosong
tanpa ada segelas es teh lagi
untuk dibeli
Kau tahu sekali aku gemar bercerita
hingga satu ruangan mulai mati kebosanan
tanpa ada manusia
yang bisa lagi diajak bicara
Kau tahu sekali
kau tahu
kau,
bukan untuk siapa-siapa lagi
melainkan engkau
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.