Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Curhatan Seorang Pendamba

unsplash.com/Andrew Neel
Kamu yang di sana
Kamu yang di sana
Kamu yang di sana
Kamu yang di sana
Pandanglah ke arahku
Melangkahlah ke arahku
Ragukah 'tuk ambil langkah?
Mari tautkan hati, satukan rasa
Sudah lama kuingin bertemu
Haruskah aku pergi ke sana?
Menjemput rayu sang bunga?
Mengapa kamu diam saja?
Tiada resah kelak dialami
Tiada janji bakal diingkari
Kamu yang di sana
Tak 'kan jemu kuucap suka
Mari tautkan hati, satukan raga
Janganlah pergi, bertahanlah saja
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editorial Team
EditorFachrama Sumitro
Follow Us