Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Elegi Hujan

ilustrasi cuaca mendung di perairan danau (pixabay.com/jplenio)

1/

Selepas hujan pergi meninggalkan genangan
Seketika itu juga  kenanganmu muncul di sudut ingatan
Kau tahu, saat hujan jatuh menjadi genangan
Saat itulah rinduku luruh mencari bayang 

Aku masih ingat, kau dulu suka sekali dengan hujan
Kau sering berkata dengan datangnya hujan kita bisa bermain dan tertawa lepas di bawah pancaran airnya
Kita bisa saling menunggu reda untuk bersama  menabur harapan dan mengukirnya
Kau selalu berucap seperti itu

2/

Bagiku dulu kau adalah tempat persinggahanku untuk mengakhiri penantianku
Nyatanya, semenjak itu aku tak lagi melihat terbit senyummu
Aku tak lagi melihat wajah sendumu
Kau menghilang bersama denting hujan  seiring musim  bergantian
Aku sering bertanya dalam hati
Masihkah kau di sana merasakan hujan di langit yang sama dari kejauhan ?
Masihkah kau sering melihat pelangi yang dulu kita saksikan?

Kau tahu, di sini aku sepi sendiri menyaksikan pelangi selepas hujan pergi
Mungkin pertemuan kita hanya sekilas
Tidak untuk tinggal dan membekas
Di sini aku berdoa
Semoga kau bahagia entah dengan bersamaku atau dia

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us