Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Hilang di Hujan, Ditemukan dalam Kenangan

ilustrasi hujan (pexels.com/Philip Justin Mamelic)
ilustrasi hujan (pexels.com/Philip Justin Mamelic)

Di bawah hujan rintik yang melodi

Aku terjebak dalam kenangan sepi

Ayah, dirimu, cahaya yang tenggelam

Namun di hati, cerita tak berhenti bernyanyi


Jejak langkahmu menghilang di genangan

Seakan hujan ingin menelan kenangan

Pintu waktu terkunci, kau di sisi lain

Sedangkan di sini, aku menanti dalam rindu


Pelukanmu, payung di tengah hujan

Kini kugenggam hanya bayang-bayang yang beranjak

Air mata langit, serupa air mata hati

Membanjiri ruang kosong, tanpa kata perpisahan


Di malam hujan, kenangan bergulir seperti lagu

Dering senyummu terdengar di setiap tetes air

Pernahkah kau mendengar bisikan hujan

Yang mengajakku menyusuri lorong waktu?


Ayah, kau bagai puisi yang tak kunjung usai

Hanya terdengar saat hujan menyanyikan kerinduan

Namun, meski hujan turun dan malam melingkup

Cinta kita terjalin dalam benang-benang tak terlihat


Hujan membasahi wajahku, seakan menangis bersama

Menyaksikan perpisahan yang terukir dalam gerimis

Namun, setiap titik air yang jatuh

Merupakan doa bahwa kasih kita takkan mati


Kini, hujan tak lagi tentang payung bersama

Tetapi tentang kenangan yang abadi dalam diam

Ayah, biarlah hujan mencuci kerinduanku

Sampai kita bertemu di pelukan abadi kelak

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fairuz Marhaenda Prasida
EditorFairuz Marhaenda Prasida
Follow Us