Sepasang mata terus bergerak
Pada lembar pustaka usang
Mencari sosok tersembunyi
Di bawah lampu nan remang
Tanpa peduli ia memerah

Di manakah sosok raganya
Yang selalu bergerak kaku
Serta tatap nan begitu tajam
Acap kali bertautan denganku
Seolah tiap lembar hanya sia

Sepasang mata terus mencari
Memancarkan rasa tak sabar
Serta emosi yang terus meluap
Pada pustaka tua berdebu
Ia malang, pikirnya kalut

Sepasang mata itu tak sadar
Sosok yang ia cari ada di sudut
Tak mampu berucap, terkunci
Dan hanya mampu bersua
Melalui isyarat mata samar