Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Jeda untuk Kita

Gambar oleh Hữu Thanh Cái dari Pixabay

Di antara detik yang meluruh,
aku menjadi kabut yang memeluk bukit,
Dan kau menjadi embun yang menunggu pagi,
kita menepi tanpa menghapus jejak yang ada

Kita membangun ruang hening,
bukan tembok, hanya tirai tipis
Seperti langit yang meminjam kelam,
agar bintang-bintang bisa bersinar di malam temaram

Biarkan waktu menjadi cermin,
memantulkan wajah-wajah kita yang ragu
Meski aku tetap menjaga rumah di matamu,
dan kau tetap menjadi pelabuhan di dadaku,
maka jeda ini hanyalah jalan setapak untuk kembali

Aku percaya,
kau adalah hujan pertama
menghapus debu pada langitku
Dan aku adalah tanah,
yang selalu tahu caranya menanti.

Kita, menghadirkan dua musim yang menukar warna,
diam-diam menyisipkan rindu di sela napas senja.
Aku ingin menjadi angin, yang mengembara di ranting waktu,

Jangan jadikan jeda ini sebuah perpisahan,
kita hanya berlabuh sebentar,
menunggu angin yang akan membawa kita pulang

Chesamstory | 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us