[PUISI] Lebih Lucu dari Dagelan

Pada siaran televisi tak bakal kau saksikan
Fasisme merajalela di kota-kota besar
Satu per satu rakyat dihabisi
Hingga nyawa dianggap sabung ayam
Bersisa senyap dari tontonan
Kudengar dari mulut seorang kawan
Toh hari-hari mencari nafkah sendiri-sendiri
Tak jauh beda dengan tahun-tahun belakang
Buat apa meributkan pemerintah
Yang tak pernah muncul keberpihakan?
Dan di lingkunganku orang-orang tua
Salahkan demonstran berpeluh darah
Oleh sebab hidup yang memang sudah susah
Buat apa memberontak atas kehadiran hantu lama
Yang dari dulu juga tak pernah sungguh musnah?
Ada juga media sosial kutengok kembali
Pendengung yang masih bebal dan bangga
Makin diladeni makin kesenangan dia
Sengaja agar perlawanan terpecah
Sengaja agar transferan bertambah
Belum lagi para tikus yang berbalik arah
Pernah mengobral janji sampai mulut basah
Pernah mengumbar khayal tengik paling juita
Kini bungkam dan menghamba pada siapa
Selangkangan oligarki seenak itu rupanya?