Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Allef Vinicius
unsplash.com/Allef Vinicius

Sirine mobil berbunyi, namun di telingaku tak lagi terdengar

Diam-diam kau bersembunyi, tak ingin tampakkan diri

Kemarilah kan kuceritakan padamu

Tentang rindu yang di balut pilu

 

Tidak-kah kau lihat

Wanita di Ujung restoran itu.

Melemparkan caci dan maki, kemudian pergi

Sedangkan sang pria, hanya menatap membungkam diri

 

Di sana lagi!

Di sela-sela hiruk pikuk nestapa

Kau bertanya : mengapa masih terus berjuang?

Aku menjawab : pria tidak peduli, kau akan pergi atau mati!

 

Pulanglah, untuk apa di sini

Menunggu bukan berarti harus selalu

Ada masanya kau harus sadarkan diri

Bukan cinta namanya jika terus mengali pilu

 

Bangkitlah! Mengapa terus mengulik nestapa

Ada kalanya, masa lalu juga harus dilupa

Sebagian untuk pelajaran, bahwa hidup tidak selalu bahagia

Dan sisanya, mengajarkan bahwa cinta itu jemawa

Tonggak nestapa yang meniadakan yang ada 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team