Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Selamat Pagi Pertiwi

bali.tribunnews.com

Dijemput malam, pertiwi tiba di rumah
Lelah mengutuk, pergi meringkuk, waktu mengantuk
Gelisah sekujur tubuh pertiwi
Digerayangi bencana dalam mimpi

Pemuda-pemuda menganga kerjanya
Si anak gadis dilelang sedebu permata
Liarnya bocah-bocah yang tak kenal aksara
Di sawah petani memaki kemarau, di pantai nelayan menghujat ombak berderu
Sedang buruh merangkak, diperbudak penguasa yang mulutnya penuh cerutu

Dan 'adil' menjauhi mereka yang tak berbau lembaran rupiah
Tuntutan demi tuntutan berasas provokasi. Menyeru. Menjajah
Gemetar, gemetar, pedih menyelimuti dirinya saat tidur

Ketika Subuh menyentil telinganya,
Telentanglah Pertiwi menghadap langit
Kedut di matanya, beralih pada senyum yang memancar
'Begitu damai, negeri apa ini?'

Ibu-ibu bersandar pada daun pintu, tangannya melambai-lambai
Dipunggungi lelaki paruh baya, menunggangi sepeda tua
Sedang anak-anaknya mengembara ilmu
Kelak ada yang jadi dokter, insinyur, tentara, merantau
Atau di sini mendidik anak dan cucu

'Begitu damai, negeri apa ini?'
Dari segala penjuru, keramah-tamahan tlah terbit
Tapi tak kan terbenam bersama matahari
Sehingga, petani riang, nelayan senang dan hati Pertiwi tenang

Namun tidurnya tlah usai, kala mentari memberkahi paginya
Selamat pagi wahai Pertiwi
Kuburlah mimpi burukmu semalam tadi
Bangunlah mimpi indahmu, bersama kami
Rakyatmu yang dulu lupa cara mencintai negeri sendiri

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lilik Widiastuti
EditorLilik Widiastuti
Follow Us