Kita sering memuja warna jingga yang memudar
Seolah luka bisa sembuh hanya dengan bersandar
Padahal di balik garis cakrawala yang merona
Ada malam yang bersiap menelan seluruh warna
Jangan tertipu pada indah yang sebentar saja
Sebab cahaya selalu punya cara untuk manja
Ia datang hanya untuk pamit dengan tergesa
Meninggalkan kita dalam gigil sunyi yang terasa
Tak perlu menahan Matahari agar jangan pulang
Karena yang terang memang ditakdirkan hilang
Terimalah bahwa setiap pelukan akan melepaskan
dan senja hanyalah cara lembut menuju ketiadaan
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Senja yang Selalu Berakhir Gelap

ilustrasi senja (freepik.com/freepik)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us