[PUISI] Muara Berlabuh

barangkali kau adalah muara
segala rasa berlabuh
cinta, kasih, dan segalanya
semua bersemayam di dadamu, Kekasih
dan di ceruk matamu yang teduh
aku ingin selamanya berteduh
dari tempias hujan di sore hari
yang menggigilkan tubuh ringkih
dan rapuh ini
lalu, pada sepasang lenganmu
yang merentangkan peluk
aku ingin bersembunyi
dari terpaan angin musim dingin
yang menyusup sela-sela benang
baju
dan pada sepasang telingamu yang
bahkan mampu mendengar detak
jantungku yang berdentam
aku ingin membacakan
syair-syair terbaikku
barangkali akan menggetarkan jiwamu
terakhir, Kekasih
pada kepalamu yang batu
dan tak bisa dipecah dengan palu
izinkan aku memenuhinya dengan
namaku juga wajahku
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















