Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash/Oliver Pacas

Semua serba tak ku mengerti
Tentang rindu yang menghampiri dengan hebatnya
Meski kehilangan sebab pengabaian masih terus berulah
Pada setiap celah hati yang bergelimang luka

Semua serba tak ku pahami
Tentang amarah yang menyerang penuh arogansi
Selimuti gemuruh cemburu sebab tak sempat ditenangkan
Di sudut-sudut waktu sepi tanpa dekapan

Kini hanyalah ada kita yang tak saling datang
Meski ribuan tanda sudah dikirimkan alam
Memanggil lewat bahasa angin dan pendar rembulan
Hingga sendiri menjadi satu-satunya kawan tanpa pinta

Rasanya kita sudah sama-sama lelah
Meminta dan mengharap sebuah kisah akan terulang
Hanya mampu memasrah pada sabda daun yang berguguran
Untuk meninggalkan peraduan selamanya dalam hampa

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorT y a s