seumpama hidup adalah jam dinding
yang bisa diputar dan dihentikan
aku ingin berhenti pada pukul sembilan
menjadi bocah berkuncir dua
yang hidupnya dipenuhi tawa
petak umpet, ular tangga, dan ular naga
lalu dinyanyikannya lagu yang dihafal di luar kepala
"Hompimpah alaihum gambreng!"
telapak-telapak tangan mungil
disatukan dan dibolak-balikkan
"Mak ijah pakai baju rombeng!"
tangan-tangan masih bergerak
diiringi gelak tawa juga sorak-sorak
"Pit alaipit kuda lari kecepit!"
lima telapak membuka
satu telapak telungkup menjelma penjaga
maka, seumpama hidup adalah jam dinding
aku ingin berhenti di pukul sembilan