Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hati dan duri (pexels/@cottonbro)

Pagi ini

Kita sarapan sepiring hati

Ditemani kopi beraroma caci

Pahit, tapi sama-sama kita nikmati

 

Sungguh, kau begitu lahap

Tiada henti garpumu mengoyak

Senyummu manis

Menyuguhkanku kopi itu

Sore ini

Kau datang sebagai lelaki

Segenggam maaf, bawa kembali

Karena esok pun, kau akan berkunjung lagi

Matamu berkaca

Benar, kau yang paling tersiksa

Sesendu mata yang kau tatap

Simpan tanyamu tentang rasaku

Sebab yang telah luluh lantak

Tak perlu kau tahu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team