[PUISI] Senja yang Manja

Dia meminta malam tak lekas menyapa

Senja,
merengek manja,
tanpa jeda,
juga lara,

dia meminta,
bayang tak lekas sirna,
tenggelam di gelap gulita,
ketika malam tampak muka,

dia sederhana,
singkat saja, tapi bermakna,
hingga terlena, dan mengena,
dengan kentara dan nyata,

dia, hanya,
segurat senja,
yang acap terlupa,
bahwa malam selalu sedia,
untuk bergegas menyapanya,

senja,
begitu manja,
ucap malam yang tega.

 

Baca Juga: [PUISI] Kita Terluka

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rahmadila Eka Putri Photo Verified Writer Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya