Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Membedakan Ayam Broiler dan Ayam Kampung

ilustrasi ayam utuh broiler (pixabay.com/Rita E)

Buat kamu yang sampai sekarang masih suka dibingungkan dengan jenis ayam, patutnya bisa memahami artikel ini. Ada beberapa perbedaan antara dua jenis ayam, yaitu ayam broiler dan ayam kampung. Meski sama-sama daging ayam tapi jika salah menempatkan kedua jenis daging ini, tentu bikin masakan jadi kurang cocok.

Antara ayam kampung dan ayam broiler keduanya sekilas tidak memiliki perbedaan yang terlihat begitu jauh. Akan tetapi, kamu bisa membedakannya dari beberapa hal ini. Meski sama-sama daging ayam, tapi beberapa olahan masakan tidak bisa disamaratakan. Ada yang cocok menggunakan ayam broiler dan ada juga yang lebih enak memakai ayam kampung sebagai protein utamanya. Berikut adalah tiga hal yang bisa membedakan antara kedua jenis ayam tersebut.

1. Perhatikan tekstur daging

ilustrasi ayam kampung (pixabay.com/Lebensmittelfotos)

Perbedaan yang bisa dilihat adalah dari ketebalan daging. Ayam broiler memiliki tekstur lapisan daging yang lebih tebal dan empuk. Apabila dimasak dengan benar tentu daging ini jadi lebih juicy dibandingkan ayam kampung. Baik dimasak dengan cara direbus atau masak lain serta dalam durasi cepat ataupun lama. Sehingga, jika untuk dimakan sehari-hari daging ayam broiler adalah pilihan yang tepat. Cepat empuk dan cenderung matang sempurna. 

Sedangkan, lain halnya pada daging ayam kampung. Daging ini dari segi teksturnya sudah lebih alot dan matang lebih lama. Bahkan, butuh proses masak dan durasi lama agar dagingnya mudah dimakan. Kunci supaya bumbu masakan meresap dalam daging ayam kampung adalah dengan menggunakan api kompor kecil serta racikan bumbu rempah yang kuat. Kamu bisa pakai rempah dengan aroma kuat seperti jahe, kunyit, asam, dan lainnya yang bisa disesuaikan dengan rasa resep yang dipakai.

Selain itu, alternatif praktis lain untuk bisa mengatasi daging ayam kampung cepat empuk yaitu dipresto. Masak daging dengan alat panci presto bisa mempersingkat perebusan. Dengan daging dipresto terlebih dahulu selama beberapa menit maka ini memaksimalkan daging empuk. Pada pertengahan proses memasak, buka panci dan koreksi kematangannya. Gunakan pisau atau garpu untuk mengiris sedikit daging.

Cara ini memastikan daging matang sempurna. Lebih baik daging dalam kondisi empuk sebelum diolah jadi beragam hidangan yang lezat. Tentunya ini adalah cara simpel tanpa membutuhkan waktu lama memasak daging ayam kampung di dapur.

2. Perbedaan dilihat dari sisi nutrisi daging

ilustrasi potongan ayam (pixabay.com/RitaE)

Perbedaan selanjutnya bisa dilihat dari perbedaan persajian gizi yang terkandung dalam kedua daging ayam. Berbeda dengan ayam kampung, ternyata ayam broiler punya 295 kkal, 37 gram protein, dan 14,7 gram lemak dalam persetiap 100 gram daging. Sedangkan, pada daging ayam kampung dalam setiap 100 gram daging memiliki sebesar 246 kkal energi, 37,9 gram protein, dan 9 gram lemak.

Berdasarkan dari hasil takaran dan jumlah nutrisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa daging ayam kampung punya kandungan protein lebih tinggi dibandingkan ayam broiler. Tetapi, ayam kampung punya lemak yang lebih sedikit. Cocok jika kamu ingin mengkonsumsi makanan berprotein tinggi yaitu lebih memilih daging ayam kampung. Protein pada ayam kampung memiliki banyak kelebihan serta kegunaan. Misalnya, mengkonsumsi ayam kampung dalam jumlah takaran yang seimbang dengan makanan pelengkap lainnya ini jadi dasar pembentukkan dan membangun jaringan tubuh serta memperbaiki yang rusak. 

Selain itu, pemilihan kedua daging ayam tersebut juga akan membawa berpengaruh buat kamu yang sedang menjalani program diet. Ada baiknya untuk mengkonsumsi ayam kampung dari pada ayam broiler karena kandungan lemaknya lebih sedikit. Kamu bisa mengolah ayam ini dengan metode yang praktis agar terhindar dari tambahan bumbu yang berlebihan. Sebab, ayam kampung punya cita rasa yang khas dan lebih enak jika dimasak dengan racikan rempah khas Nusantara.

Bahkan, beberapa daerah di Pulau Jawa masih menggunakan ayam kampung sebagai sajian utama atau menu utama dalam hal perayaan tradisional atau acara-acara tertentu. Variasi hidangan yang bisa kamu coba adalah dibuat jadi ayam bakar, opor ayam kampung, SOP ayam, ayam goreng lengkuas, dan masih banyak resep lainnya yang bisa kamu coba.

3. Perbedaan dilihat dari kulit dan warna daging

ilustrasi daging ayam (pexels.com/Jeshoots)

Perbedaan selanjutnya yang gak kalah menarik adalah dari segi warna daging dan tekstur kulit yang cukup berbeda jauh. Misalnya, pada ayam broiler tekstur kulit lebih mudah sobek karena daging terlalu empuk, lembut dan penuh dengan tumpukan lemak. Apalagi jika ayam tersebut punya bobot daging yang berat. Warnanya juga cenderung cerah dan sedikit pucat. Pengaruh elastis kulit dan warna pada daging ini biasa terjadi karena beberapa hal, lho. Misalnya, ayam kampung dibudidayakan di lingkungan yang bebas tanpa pengawasan dan bisa makan apa saja. Sedangkan, pada ayam broiler dipelihara di peternakan yang diberi makanan menggunakan bahan sentrat.

Kontras warna ayam kampung jauh lebih gelap atau merah. Kulitnya juga tidak mudah sobek, bahkan bila sudah tua ayam kampung jadi alot. Sebab teksturnya alot dan rendah lemak, sehingga kulitnya tidak mudah sobek. Oleh karena itu, di beberapa restoran Indonesia olahan ayam kampung dipilih berdasarkan umurnya, yaitu ayam yang masih muda.

Jika dilihat dari penjualan daging ayam tahun ke tahun, harga ayam broiler cenderung lebih murah dibandingkan dengan harga ayam kampung. Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, perbedaan antara ayam broiler dan ayam kampung? Dengan mengetahui perbedaannya, kamu bisa memasak daging ayam sesuai keinginan dan kebutuhanmu. Kamu bisa mengikuti dan memilih mana daging ayam yang paling tepat dan sesuai untuk melengkapi sajian menu makan siang hari ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Qoniah Musallamah
EditorQoniah Musallamah
Follow Us