Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan Teknik Sous Vide yang Bikin Tekstur Daging Makin Alot

ilustrasi daging yang dimasak dengan teknik sous vide (commons.wikimedia.org/Erikoinentunnus)
ilustrasi daging yang dimasak dengan teknik sous vide (commons.wikimedia.org/Erikoinentunnus)

Sous vide menjadi salah satu teknik memasak yang lagi naik daun karena ditayangkan pada drama Korea Bon Appétit, Your Majesty. Menariknya, teknik ini bisa membuat daging matang merata dan teksturnya menjadi super lembut ketika dinikmati.

Meskipun teknik memasak yang satu ini terlihat simpel, tapi ternyata masih banyak orang yang salah dalam pengaplikasiannya sehingga hasilnya jadi alot atau malah hancur. Nah agar hidanganmu nggak gagal total, dalam artikel ini akan dibahas kesalahan yang sering dilakukan saat memasak daging dengan teknik sous vide. Simak selengkapnya di bawah ini ya!

1. Suhu yang terlalu rendah atau tidak stabil

ilustrasi memasak daging dengan teknik sous vide (commons.wikimedia.org/Erikoinentunnus
ilustrasi memasak daging dengan teknik sous vide (commons.wikimedia.org/Erikoinentunnus)

Dalam teknik sous vide, pengaturan suhu yang tepat adalah kunci utama keberhasilan hidangan. Meski pada prinsipnya teknik sous vide memanfaatkan suhu rendah untuk mematangkan hidangan, bukan berarti semakin rendah suhu maka hidangan akan semakin sempurna.

Jika suhu yang digunakan terlalu rendah atau tidak stabil, terutama di bawah 50°C untuk daging sapi, proses pemecahan atau penguraian kolagen tidak akan optimal. Akibatnya, meskipun sudah direndam dalam waktu yang lama, tekstur daging bisa terasa keras atau alot saat dikunyah.

2. Durasi atau waktu memasak yang tidak sesuai

ilustrasi memasak daging dengan teknik sous vide (freepik.com/freepik)
ilustrasi memasak daging dengan teknik sous vide (freepik.com/freepik)

Durasi memasak dalam teknik sous vide juga tidak kalah penting untuk diperhatikan dibandingkan dengan suhu. Jika kamu memakai waktu yang terlalu singkat, protein pada daging belum sempat mengendur dan melembut sempurna, sehingga hasilnya masih alot dan keras saat digigit.

Sebaliknya, jika kamu menggunakan durasi yang terlalu lama, meski daging tidak akan gosong karena dimasak pada suhu rendah, tapi seratnya bisa hancur hingga teksturnya berubah menjadi lembek dan kering seperti bubur. Hal ini tentu akan mengurangi kenikmatan alami daging yang seharusnya terasa juicy dan lembut ketika digigit.

3. Segel plastik kurang rapat atau tidak divakum dengan baik

ilustrasi memasukkan daging dalam plastik (pexels.com/Erik Mclean)
ilustrasi memasukkan daging dalam plastik (pexels.com/Erik Mclean)

Selain suhu dan durasi, proses penyegelan plastik yang digunakan dalam teknik sous vide merupakan sebuah langkah penting yang tidak boleh diabaikan. Jika tidak disegel dengan benar, air di dalam panci bisa masuk ke dalam kantong dan membuat cairan yang terkandung pada daging keluar.

Hilangnya cairan ini akan berdampak besar pada hasil akhir hidangan, karena daging yang dimasak dengan teknik ini seharusnya juicy tapi justru menjadi super kering dan alot. Selain itu, kantong yang kurang rapat juga bisa mengganggu distribusi panas, sehingga daging tidak matang merata di setiap sisinya.

4. Tidak melakukan proses finishing dengan baik dan benar

ilustrasi memasak dengan teknik searing (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi memasak dengan teknik searing (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang memanggap jika daging sudah selesai dimasak dengan teknik sous vide, daging sudah siap untuk disajikan. Padahal sebenarnya masih ada satu tahap finishing yang harus dilakukan yaitu memasak daging dengan teknik searing.

Hal ini dikarenakan setelah daging dimasak pada suhu rendah, daging memang matang merata di bagian dalam, tetapi tampilannya masih pucat dan rasanya kurang menggugah. Oleh karena itu, kamu bisa mengaplikasikan teknik searing singkat untuk menciptakan aroma karamelisasi dan lapisan garing di bagian luar daging.

5. Tidak memperhitungkan jenis potongan daging yang dipakai

ilustrasi daging sirloin (freepik.com/freepik)
ilustrasi daging sirloin (freepik.com/freepik)

Jenis potongan daging sangat menentukan strategi memasak yang akan digunakan pada teknik sous vide. Potongan daging premium seperti tenderloin, sirloin, atau ribeye umumnya memiliki serat halus dan lemak yang seimbang, sehingga cukup dimasak dengan waktu singkat pada suhu rendah untuk menghasilkan tekstur yang lembut.

Sebaliknya, potongan yang keras seperti brisket atau chuck memang mengandung banyak kolagen, sehingga baru bisa terurai dengan suhu sedikit lebih tinggi dan durasi yang jauh lebih lama. Jika kamu salah memperhitungkan kombinasi waktu dan suhu untuk tiap jenis potongan, hasilnya bisa fatal dan tekstur daging bisa menjadi terlalu keras atau lembek.

Dengan beberapa penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa teknik sous vide memang membutuhkan presisi dan ketelitian pada setiap tahapnya. Kesalahan kecil seperti suhu yang meleset atau segel plastik yang kurang rapat bisa mengubah hasil akhir hidangan secara drastis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Tumis Kerang Hijau Saus Tiram yang Gurih dan Nikmat, Wajib Coba!

02 Okt 2025, 18:07 WIBFood