Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan yang Bikin Bumbu Sate Gagal Meresap 

ilustrasi sate (unsplash.com/Mufid Majnun)
ilustrasi sate (unsplash.com/Mufid Majnun)

Setiap kali momen Idul Adha tiba, hidangan olahan daging kurban jadi sajian yang paling ditunggu-tunggu, terutama sate. Tapi sering kali, aroma bumbu sate yang menggoda tidak sebanding dengan rasa dagingnya yang hambar saat digigit. Banyak yang sudah memakai bahan lengkap dan mengikuti resep, namun hasil akhir sate buatan mereka tetap terasa kurang nendang.

Bumbu sate yang baik seharusnya menyatu sempurna dengan serat daging, bukan sekadar melapisi permukaan. Jika kamu merasa usaha sudah maksimal tapi rasa tetap tak seimbang, mungkin ada langkah-langkah penting yang keliru. Berikut beberapa penyebab umum yang sering membuat bumbu sate gagal meresap secara sempurna ke dalam daging kurban.

1. Daging sate diiris dalam potongan yang terlalu besar

ilustrasi memotong daging (unsplash.com/Martin Hvězda)
ilustrasi memotong daging (unsplash.com/Martin Hvězda)

Ukuran potongan daging sangat menentukan sejauh mana bumbu bisa masuk ke dalamnya. Saat potongan terlalu besar, bagian dalam daging tidak punya cukup waktu atau ruang untuk menyerap rasa secara menyeluruh. Meskipun bumbu sudah dibuat dengan komposisi seimbang, hasil akhirnya tetap terasa hambar karena permukaannya terlalu sedikit dibanding volume daging.

Sebaiknya potong daging kurban dengan ukuran yang seragam dan tidak terlalu tebal. Potongan kecil dan rata memudahkan bumbu menyentuh setiap sisi daging secara merata. Selain itu, ukuran yang pas juga membantu proses pemanggangan agar matang lebih cepat dan merata. Ini penting agar sate tidak hanya terlihat menarik dari luar, tapi juga terasa lezat hingga ke bagian terdalam.

2. Bumbu sate diaplikasikan saat daging belum bersih sempurna

ilustrasi bumbu sate (vecteezy.com/Artoniumw)
ilustrasi bumbu sate (vecteezy.com/Artoniumw)

Salah satu kesalahan umum adalah langsung membumbui daging setelah dipotong tanpa membersihkannya terlebih dahulu. Sisa darah atau lapisan lemak berlebih di permukaan bisa menghalangi bumbu menempel dengan baik. Akibatnya, meskipun dibiarkan cukup lama, rasa bumbu tetap tidak masuk dengan maksimal.

Selalu pastikan daging dalam keadaan bersih dan tidak dicuci karena akan merusak tekstur. Daging yang terlalu basah akan membuat bumbu encer dan tidak menempel sempurna. Gunakan tisu dapur untuk menyerap kotoran atau darah sebelum proses marinasi dimulai. Langkah sederhana ini sering diabaikan, padahal dampaknya sangat besar pada rasa akhir sate.

3. Waktu marinasi sate terlalu singkat atau justru berlebihan

ilustrasi marinasi sate (commons.wikimedia.org/Dplanet)
ilustrasi marinasi sate (commons.wikimedia.org/Dplanet)

Mengolah bumbu sate untuk Idul Adha tidak hanya soal bahan, tetapi juga soal waktu. Banyak yang hanya merendam daging sebentar sebelum dibakar karena terburu-buru. Padahal, waktu yang terlalu singkat membuat bumbu belum sempat meresap. Sebaliknya, terlalu lama juga berisiko merusak tekstur daging dan membuatnya mudah hancur saat dipanggang.

Idealnya, marinasi dilakukan minimal 1–2 jam agar bumbu punya cukup waktu untuk masuk ke serat daging. Jika ingin lebih praktis, rendam sejak malam dan simpan di kulkas. Tapi jangan lebih dari 10 jam agar struktur daging tidak berubah terlalu banyak. Menyesuaikan durasi marinasi adalah bagian penting dari keberhasilan sate yang lezat dan meresap.

4. Komposisi bumbu sate tidak seimbang antara cair dan kental

ilustrasi bumbu sate (commons.wikimedia.org/SkAsti)
ilustrasi bumbu sate (commons.wikimedia.org/SkAsti)

Sering kali, bumbu sate dibuat terlalu encer karena terlalu banyak air atau minyak. Hasilnya, bumbu sate malah mengalir dan tidak sempat menyatu dengan daging sama sekali. Di sisi lain, bumbu yang terlalu kental akan menempel di permukaan saja tanpa bisa masuk ke dalam.

Gunakan takaran yang tepat antara bahan kering dan basah dalam racikan bumbu. Misalnya, campuran kacang tanah, bawang putih, ketumbar, dan sedikit air asam bisa menghasilkan tekstur yang bumbu sate yang pas. Tambahkan sedikit minyak agar bumbu bisa menyatu tanpa membuatnya terlalu cair. Keseimbangan ini penting agar daging kurban bisa menyerap rasa tanpa membuat permukaannya jadi terlalu basah atau kering.

5. Cara membakar sate tidak membuat bumbu menyerap

ilustrasi membakar sate (unsplash.com/Sholahudien Al Ayyuby)
ilustrasi membakar sate (unsplash.com/Sholahudien Al Ayyuby)

Proses pemanggangan juga berpengaruh besar terhadap keberhasilan bumbu menyatu ke dalam daging. Api yang terlalu besar akan membakar bagian luar lebih cepat dan membuat lapisan bumbu mengeras sebelum sempat meresap. Sebaliknya, api terlalu kecil malah membuat daging sate jadi alot bahkan bisa terasa mentah.

Gunakan bara api yang stabil dan suhu sedang agar bumbu bisa meresap perlahan sambil daging matang merata. Balik sate secara berkala agar tidak gosong di satu sisi dan mentah di sisi lainnya sebab teknik ini membantu menjaga kelembapan daging sekaligus mempertahankan rasa bumbu. Dengan begitu, hasil akhir sate akan terasa nikmat dari luar hingga ke bagian terdalam.

Mengolah bumbu sate untuk Idul Adha seharusnya dilakukan dengan cermat agar hasil akhirnya benar-benar menggugah selera. Daging kurban yang sudah berkualitas tinggi akan lebih maksimal rasanya jika dipadukan dengan proses yang tepat. Mulai dari cara memotong, membersihkan, hingga memanggang, setiap langkah punya peran penting dalam menentukan rasa akhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us