Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Cara Marinasi Ayam dan Ikan, Jangan Salah Teknik!

ilustrasi marinasi ikan
ilustrasi marinasi ikan (freepik.com/freepik)

Marinasi adalah salah satu teknik dapur yang paling kerap dipakai untuk meningkatkan cita rasa dan tekstur makanan. Namun, teknik ini gak bisa diterapkan secara sembarangan, terutama ketika kita berbicara tentang ayam dan ikan. Keduanya sama-sama enak ketika dimarinasi, tapi punya karakteristik yang sangat berbeda. Karena itu, waktu, bahan, dan cara pengolahannya juga gak bisa disamakan.

Memahami perbedaan marinasi ini penting sekali kalau kamu ingin hasil masakan yang maksimal. Salah langkah sedikit saja, tekstur bisa berubah, rasanya kurang nendang, atau malah jadi lembek. Nah, agar gak salah teknik, yuk pahami apa saja perbedaan mendasar saat memarinasi ayam versus ikan berikut ini.

1. Durasi marinasi

ilustrasi marinasi ayam
ilustrasi marinasi ayam (freepik.com/freepik)

Perbedaan paling mencolok terletak pada lamanya waktu marinasi. Daging yam punya tekstur yang lebih padat dan tebal sehingga butuh waktu lebih lama untuk menyerap bumbu. Biasanya, ayam dimarinasi antara 2 hingga 24 jam, tergantung potongan dan resepnya. Rata-rata, 2 jam sudah cukup untuk membuat rasa meresap tanpa merusak tekstur. Meski begitu, marinasi yang terlalu asam bisa membuat ayam menjadi keras atau sedikit lembek jika dibiarkan terlalu lama.

Sebaliknya, daging ikan jauh lebih sensitif terhadap proses marinasi. Dengan teksturnya yang lembut, ikan cukup dimarinasi 15–30 menit atau maksimal 1 jam untuk jenis yang lebih kokoh, seperti trout atau halibut. Jika dimarinasi terlalu lama, terutama dengan bahan asam, daging ikan bisa menjadi lembek karena asam mulai “memasaknya” secara kimiawi.

2. Pengaruh kandungan asam

ilustrasi marinasi ikan
ilustrasi marinasi ikan (unsplash.com/Merve Sehirli Nasir)

Bahan asam seperti jeruk lemon, cuka, atau wine kerap digunakan dalam marinasi karena mampu memecah protein dan membuat tekstur lebih lembut. Pada ayam, asam bekerja pada permukaan dan jaringan ikat. Ini bisa membantu membuat daging terasa empuk jika takaran dan waktunya tepat.

Namun pada ikan, efeknya jauh lebih cepat. Asam bisa dengan mudah merusak struktur protein yang lembut, membuat ikan berubah tekstur menjadi terlalu lunak atau bahkan hancur jika direndam terlalu lama. Karena itulah, marinasi ikan biasanya menggunakan asam yang lebih ringan atau diimbangi dengan minyak dan rempah agar rasa tetap segar tanpa merusak tekstur.

3. Area kontak marinasi

ilustrasi marinasi ikan
ilustrasi marinasi ikan (unsplash.com/Chris Ross-Lewin)

Ayam, terutama jika tanpa kulit atau dipotong kecil-kecil, mampu menyerap marinasi lebih baik karena permukaannya lebih luas dan bisa ditusuk atau diiris untuk membantu bumbu meresap. Sementara itu, ikan biasanya berupa fillet atau potongan steak, dan sifat dagingnya mudah menyerap sehingga gak perlu ditusuk atau dipotong lebih kecil untuk membantu penyerapan rasa.

4. Profil rasa

ilustrasi marinasi ayam
ilustrasi marinasi ayam (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Ayam punya karakter rasa yang netral dan kuat sehingga cocok dipadukan dengan bumbu yang berani. Misalnya, rempah tebal, saus kental, hingga bumbu pedas. Sementara itu, ikan memiliki rasa yang lebih halus dan segar. Karenanya, marinasi ikan biasanya mengandalkan bahan-bahan ringan seperti jeruk, dill, basil, bawang putih, jahe, atau olive oil untuk menjaga rasa alami ikannya tetap menonjol.

5. Keamanan pangan

ilustrasi marinasi ikan
ilustrasi marinasi ikan (freepik.com/freepik)

Ayam wajib dimarinasi dalam kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Tidak boleh dibiarkan pada suhu ruang dalam waktu lama. Begitu juga ikan, harus disimpan dalam kondisi dingin selama marinasi. Akan tetapi, karena durasi marinasi ikan lebih singkat, risikonya sedikit lebih rendah selama tetap berada dalam suhu aman.

Marinasi ayam dan ikan membutuhkan pendekatan yang berbeda, terutama soal durasi dan kadar keasaman. Ayam cocok dimarinasi lebih lama dengan bumbu yang lebih kuat, sementara ikan cukup direndam sebentar dengan rasa yang lebih ringan agar teksturnya tetap terjaga. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa mendapatkan hasil masakan yang lebih lezat dan maksimal tanpa mengorbankan tekstur kedua bahan tersebut.

Referensi:

Anova Culinary. Diakses pada November 2025. Marinades Demystified: How, When, and Why to Marinate https://anovaculinary.com/blogs/blog/marinades-demystified-how-when-and-why-to-marinate
Cuso Cuts. Diakses pada November 2025. Marinade Blends: Beef, Chicken, Fish, and Pork https://cusocuts.com/blogs/grilling-tips/marinade-blends-beef-chicken-fish-and-pork
Start Cooking. Diakses pada November 2025. Marinating 101: An Introduction to Marinating Beef, Chicken and Fish https://startcooking.com/marinating-101-an-introduction-to-marinating-beef-chicken-and-fish/
The Mom 100. Diakses pada November 2025. How Long Do I Marinate That? https://themom100.com/how-long-do-i-marinate-that/

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Food

See More

Resep Makanan Sumatra Barat yang Paling Populer

04 Des 2025, 15:30 WIBFood