5 Tips Membuat Saus Bolognese yang Enak untuk Stok di Rumah

Saus bolognese adalah salah satu pilihan saus serbaguna yang lezat dan bisa digunakan untuk berbagai hidangan, mulai dari pasta hingga lasagna. Membuat saus ini sendiri di rumah bukan hanya bisa menghemat pengeluaran, tapi juga lebih sehat. Agar praktis, kamu bisa membuat dalam jumlah banyak, lalu disimpan sebagai stok.
Namun, menyimpan saus dalam waktu lama membutuhkan cara yang tepat agar rasa dan kualitasnya tetap terjaga. Ada beberapa tips membuat saus bolognese tahan lama tanpa kehilangan cita rasanya untuk jadi stok di rumah. Yuk, simak cara lengkapnya!
1. Gunakan bahan segar dan berkualitas

Pemilihan bahan sangat mempengaruhi kualitas saus bolognese buatanmu. Pastikan menggunakan daging sapi cincang segar, tomat matang, dan rempah, seperti bawang putih, bawang bombai, dan oregano yang masih dalam kondisi baik. Dengan bahan yang segar, rasa saus akan lebih kaya dan teksturnya lebih lembut.
Hindari menggunakan bahan yang sudah mendekati masa kedaluwarsa karena bisa memperpendek usia simpan saus buatanmu. Jika memungkinkan, gunakan tomat segar yang dihaluskan sendiri daripada tomat kalengan, karena kandungan asamnya lebih alami dan membantu mempertahankan rasa saus lebih lama.
2. Masak saus dengan api kecil

Memasak saus bolognese dengan api kecil adalah kunci untuk mengeluarkan semua rasa dari bahan-bahan yang digunakan. Proses slow cooking ini juga membuat tekstur saus lebih pekat dan harmonis. Biarkan saus mendidih perlahan selama 1—2 jam untuk mendapatkan hasil terbaik.
Pastikan kamu sering mengaduk saus agar tidak gosong di bagian bawah panci. Masak hingga minyak dari daging dan tomat terlihat mengambang di permukaan karena ini menandakan saus telah matang sempurna dan siap untuk disimpan.
3. Tambahkan minyak zaitun untuk daya simpan lebih lama

Minyak zaitun tidak hanya menambah aroma khas pada saus bolognese, tapi juga membantu memperpanjang masa simpannya. Tambahkan sedikit minyak zaitun di akhir proses memasak untuk memberikan lapisan pelindung pada saus. Lapisan ini berfungsi menghambat oksidasi yang bisa menyebabkan saus cepat basi.
Selain itu, minyak zaitun juga memberikan tekstur saus yang lebih lembut dan rasa yang lebih nikmat. Pastikan minyak yang digunakan adalah extra virgin olive oil untuk hasil terbaik.
4. Simpan dalam wadah kedap udara

Setelah saus bolognese matang, biarkan dingin terlebih dahulu sebelum dipindahkan ke dalam wadah. Gunakan wadah berbahan kaca atau plastik kedap udara untuk mencegah kontaminasi. Bagi saus menjadi beberapa porsi kecil agar mudah digunakan sesuai kebutuhan.
Untuk penyimpanan jangka pendek, letakkan wadah di kulkas yang suhunya stabil. Namun, jika ingin menyimpan lebih lama, kamu bisa membekukannya di freezer. Saus bolognese beku bisa bertahan hingga tiga bulan tanpa kehilangan cita rasanya.
5. Jangan tambahkan keju saat proses penyimpanan

Banyak orang suka menambahkan keju ke dalam saus bolognese untuk memperkaya rasa. Namun, keju sebaiknya tidak dimasukkan saat kamu berencana menyimpan saus. Keju cenderung mudah basi dan membuat saus cepat rusak jika disimpan dalam waktu lama.
Sebaiknya tambahkan keju hanya saat saus akan disajikan. Dengan begitu, rasa saus tetap segar dan daya simpannya lebih lama. Gunakan keju parut segar seperti parmesan atau mozzarella untuk memberikan cita rasa autentik khas Italia.
Dengan tips-tips di atas, kamu bisa menikmati saus bolognese homemade kapan saja tanpa harus repot membuatnya setiap kali memasak. Jadikan stok saus bolognese sebagai penyelamat saat kamu membutuhkan hidangan cepat dan lezat. Selamat mencoba dan menikmati kepraktisan memasak dengan saus bolognese buatan sendiri.